Sukses

Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Bantah Terlibat dalam Konsorsium 303 Ferdy Sambo

Tom Liwafa, crazy rich Surabaya namanya ikut terseret dalam pusara dugaan skema judi online konsorsium 303 dengan Irjen Ferdy Sambo sebagai kaisar atau pemimpinnya.

Liputan6.com, Jakarta - Nama, Tom Liwafa, crazy rich Surabaya ikut terseret dalam pusara dugaan skema judi online konsorsium 303 dengan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sebagai kaisar atau pemimpinnya.

Mengetahui hal tersebut, Tom Liwafa pun langsung memberikan klarifikasi melalui unggahan video di akun sosial media (sosmed) Instagram miliknya @tomliwafa.

Dalam video yang diunggah di InstaStory miliknya, Tom Liwafa membantah terlibat dalam kasus konsorsium 303.

"Assalamualaikum wr.wb, saya Tom Liwafa hari ini mengklarifikasi bahwa apa yang terjadi di Twitter, TikTok, ataupun di WA itu tidak benar, kenapa? Karena saya juga beraktivitas normal hari ini, saya masih ke kantor, saya masih di rumah, ini pakai baju begini," ucap Tom dikutip Liputan6.com, Jumat (19/8/2022).

Tom Liwafa kemudian mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang sudah mendukungnya karena dirinya memastikan tidak ikut dalam kasus konsorsium 303.

"Terima kasih buat para temen-temen yang udah pada support, awak media juga yang sempet telpon juga saya konfirmasi. Dan saya pastikan saya tidak terlibat dengan 303. Jadi sekarang saya di rumah, santai, gak ada masalah, ga ada apapun," terang dia.

Tom Liwafa pun heran mengapa namanya bisa ikut terseret. Lantan menurutnya, adalah hal biasa jika dirinya berteman atau kenal dengan pejabat-pejabat publik.

"Nah makanya kenapa nama saya dicatut saya juga kaget temen-temen, saya juga gak nyangka. Kalau Steven itu temen saya, beberapa pejabat juga temen saya gitu, dari Bupati Wali Kota, atau dari Kepolisian, Pajak, pasti kan kita saling, event bareng, jadi normal kalau saya kenal dengan A B C D E F G," terang Tom.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Tegaskan Itu Kabar Hoaks

Dirinya pun mempersilahkan kepada publik jika ingin membuktikan hal tersebut. Tom Liwafa memastikan kabar dirinya terlibat konsorsium 303 tidak benar atau hoaks.

"Tapi saya pastikan 303 saya tidak terlibat. Boleh dibuktikan gitu lho temen-temen. Jadi terima kasih, saya percaya bahwa temen-temen adalah netizen yang bijak, netizen yang paham tentang arti kata hoaks. Saya pastikan berita ini adalah berita hoaks. Assalamualaikum," tutup Tom Liwafa.

Sebelumnya, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendalami terkait beredarnya skema judi online yang diduga dipimpin oleh Irjen Ferdy Sambo. Perkara tersebut menyusul kasus kematian Brigadir J yang nyatanya didalangi oleh jenderal bintang dua tersebut.

"Saat ini beredar luas skema jaringan polisi yang terkait FS dan juga terkait perjudian online, berikut bandar-bandar judinya. IPW meminta Timsus menyelidiki informasi yang beredar tersebut dan menindak lanjutinya," tutur Sugeng.

Menurut Sugeng, penelusuran nama-nama jenderal dan jajaran Polri lainnya dalam informasi tersebut tetap mesti profesional dan menerapkan asas praduga tak bersalah. Terlebih keabsahan dokumen tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Polri Diminta Bongkar dan Tangkap Bandar Judi Online

Polri diminta segera bergerak dan membongkar praktek judi online, yang kini semakin marak keberadannya di tengah publik.

Hal itu disampaikan oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksamana TNI (Purn) Soleman B Ponto. Menurut dia, Polri harus memastikan mereka yang ditangkap tersebut adalah bandarnya, bukan hanya pelaku lapangan.

"Yang ditangkap itu benar-benar bos atau anak buahnya. Dilihat dulu yang ditangkap ini bos-bosnya atau cuma pelaku di lapangan," kata Soleman dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, seperti dikutip Kamis 18 Agustus 2022.

Dia mewanti, jangan sampai penegak hukum malah justru melindungi para bandar judi online ini. Karena itu, menurutnya, setiap kali ada penangkapan pelaku atau bandar judi online, maka harus segera diumumkan termasuk bos besar di balik judi online tersebut.

"Iya, harus dibuka ke publik. Begitu ditangkap, harus dibuka ke publik, ini ditangkap, bosnya siapa, harusnya begitu," jelas Soleman.

Dari pengalamannya, dia tidak menampik bila terjadi peluang para bandar judi online mampu masuk ke tubuh para penegak hukum untuk mengamankan bisnisnya.

Namun, dirinya meminta, jika ada anggota atau pejabat Polri yang terbukti terlibat dalam jaringan mafia judi online, maka sudah saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengambil tindakan tegas.

"Betul, semuanya (harus ditindak). Makanya polisi itu tidak boleh gunakan anggaran dari luar, dia semua anggaran yang bisa teraudit (anggaran negara)," tegas Soleman.

Pria yang kini berprofesi sebabai pengamat intelijen ini beranggapan, dampak besar jika aparat hukum sudah terlibat dalam jaringan mafia termasuk mafia judi online.

Menurut dia, tidak hanya keamanan dan ketertiban yang menjadi taruhan, tetapi juga merusak sistem hukum Indonesia yang pada akhirnya menghancurkan bangsa Indonesia.

"Bukan hanya merusak pertahanan dan keamanan, itu merusak bangsa. Sistem hukum kita rusak semua, yang terjadi apa, hukum rimba," wanti Soleman.