Sukses

Disdik Kota Bogor Rencanakan PTM 100 Persen Mulai September 2022

Hanafi mengaku sejauh ini PTM terbatas berjalan lancar, tidak ada siswa yang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak skema ini mulai diberlakukan.

Liputan6.com, Jakarta Dinas Pendidikan Kota Bogor merencanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen mulai September 2022 mendatang. 

"Selama ini kan kami laksanakan PTM 50 persen, jadi hasil evaluasi direncanakan bulan September nanti bisa 100 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan, Hanafi, Sabtu (20/8/2022). 

Hanafi mengaku sejauh ini PTM terbatas berjalan lancar, tidak ada siswa yang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak skema ini mulai diberlakukan.

"Makanya rencana PTM 100 persen di bulan September akan segera diusulkan, dikonsultasikan dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor," kata Hanafi.

Apabila mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pendemi Covid-19, lanjut Hanafi, Kota Bogor memungkinkan untuk dilaksanakan PTM 100 persen.

Hanya saja, sampai hari ini ia belum mengambil kebijakan itu lantaran masih melihat perkembangan kasus di Kota Bogor. 

"Dari kemarin memungkinkan (PTM 100 persen), tapi dari informasi melihat kondisinya belum stabil, saya tidak mengambil kebijakan itu, jadi saya lebih preventif lah," jelasnya.

Hanafi menerangkan capaian vaksinasi Covid-19 di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan sudah di atas 80 persen. Begitu pula pencapaian pada masyarakat lanjut usia (lansia) dan anak-anak di Kota Bogor pun sudah cukup tinggi. 

"Artinya kita sudah memungkinkan untuk PTM 100 persen. Bahkan untuk kegiatan ekstrakurikuler terbuka juga sudah boleh kembali diaktifkan," ujarnya.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran dari jenjang TK/PAUD hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), pihaknya juga sudah memerintahkan setiap satuan pendidik untuk melakukan pembenahan terkait sarana dan prasarana di masing-masing sekolah, seperti menyediakan fasilitas tempat mencuci tangan dan lain sebagainya.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kejadian yang tak diinginkan serta memulai adaptasi kebiasaan baru dilingkungan sekolah. 

"Untuk pelaksanaan PTM 100 persen nanti kemungkinan tanpa melalui proses uji coba seperti sebelumnya. Tetapi tetap menjalankan prokes (protokol kesehatan)," katanya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

PTM 50 Persen

Sebelumnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat di Kota Bogor, Jawa Barat, akan berlangsung 50 persen pada ajaran baru 2022/2023.

Keputusan ini diberlakukan menyusul peningkatan jumlah kasus harian positif Covid-19 di Kota Bogor.

"Perpanjangan ini satu bulan. Nanti ada evaluasi lagi. Ya mudah-mudahan kasus tidak naik jadi ke depan PTM bisa normal lagi," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (17/7/2022).

Diketahui, siswa semua jenjang mulai masuk sekolah di tahun ajaran baru ini mulai Senin, 18 Juli 2022 besok.

Agenda pertama masuk sekolah akan diawali dengan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) dan dilanjutkan dengan Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan. Masing-masing dilakukan selama 3 hari.

 

3 dari 3 halaman

Kegiatan Ekstrakulikuler

Namun demikian, untuk kegiatan PLS bagi para peserta didik baru yang semula direncanakan Luring diubah pelaksanaannya secara daring atau online. Kegiatan demo ekstrakulikuler dapat ditampilkan melalui tayangan video.

"Nanti setelah PLS, siswa kelas 1 baik SD maupun kelas 7 SMP melakukan PTM 50 persen. Jadi hanya kegiatan PLS dan ekstrakulikuler yang sepenuhnya dilaksanakan daring," ujar Hanafi.

Meski begitu, ia mengimbau kepada tenaga pendidik untuk tetap menyampaikan materi pokok PLS kepada para peserta didik baru. Selain itu, tidak mengurangi semangat dan makna dari penyelenggaraan kegiatan PLS.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor jumlah kasus harian Covid-19 melonjak sejak tiga pekan terakhir ini. Dari semula rata-rata di bawah lima orang per hari, dan kini menjadi 77 orang. Namun begitu, jumlah pasien yang sembuh pun relatif tinggi.