Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut Puan Maharani dan Airlangga Hartarto adalah sosok yang sangat tidak kompetitif dalam bursa calon presiden (Capres) 2024. Hal itu diketahui, dari temuan survei yang bertajuk “Kecenderungan Elektabilitas Calon Presiden” yang dilakukan pada 5-13 Agustus 2022.
“Sebagai pimpinan dua partai terbesar (PDIP dan Golkar), Puan Maharani dan Airlangga Hartarto memiliki peluang paling besar untuk dicalonkan dalam Pilpres 2024. Namun dukungan pada keduanya sangat tidak kompetitif dibanding tokoh partai lain, terutama Prabowo Subianto,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui kanal YouTube SMRC TV Minggu, (21/8/2022).
Advertisement
Baca Juga
Deni menjelaskan, lewat pertanyaan semi terbuka kepada responden survei, terdapat daftar 43 nama. Namun ternyata, Puan hanya mendapatkan dukungan 1 persen dan Airlangga 0,5 persen. Sementara tokoh partai besar lain seperti Prabowo mendapatkan dukungan 16,7 persen.
Deni menambahkan, dukungan pada dua pimpinan partai terbesar ini tidak mengalami kemajuan dalam satu setengah tahun terakhir.
Menurut catatan survei sebelumnya Maret 2021, dalam pertanyaan semi terbuka, dukungan pada Puan hanya mendapat 0,5 persen dan menjadi 1 persen pada Agustus 2022. Sementara dukungan pada Airlangga 0,1 persen pada Maret 2021 dan menjadi 0,5 persen pada Agustus 2022.
Deni melanjutkan, jika yang maju nantinya dalam Pilpres 2024 hanya elite-elite inti partai, dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 5 nama (Prabowo vs AHY vs Puan vs Muhaimin vs Airlangga), maka hasilnya Prabowo mendapat dukungan terbesar, 39,4 persen, disusul AHY 13,3 persen, Puan 6,9 persen, Muhaimin 6,7 persen, dan Airlangga 3,3 persen. Kendati begitu masih ada 30,3 persen yang belum tahu atau tidak menjawab.
“Dalam simulasi 5 nama tokoh partai besar, suara Puan stagnan dari 5,7 persen pada Maret 2022 menjadi 6,9 persen pada Agustus 2022. Hal yang sama terjadi pada Airlangga, dari 5,3 persen pada Maret 2022 menjadi 3,3 persen pada Agustus 2022,” ucap Deni.
Tingkat Likeability Puan Maharani Merosot
Deni menyatakan, lemahnya dukungan publik kepada Puan karena tingkat kedisukaan atau likeability yang rendah dan cenderung semakin rendah.
“Dari 67 persen yang tahu Puan Maharani, hanya 44 persen yang mengaku suka. Angka ini mengalami penurunan dalam satu setengah tahun terakhir, dari 60 persen pada Maret 2021 menjadi 44 persen pada survei Agustus 2022,” ungkap Deni.
Sementara itu, Airlangga mendapat skor lemah yang lebih parah dari Puan baik dari aspek kedisukaan maupun kedikenalan. Tercatat, hanya ada 38 persen publik yang mengenal atau tahu Airlangga.
“Kedikenalan ini sedikit mengalami peningkatan, dari 26 persen (Maret 2021) menjadi 38 persen (Agustus 2022). Dari yang tahu, hanya 61 persen yang suka. Kedisukaan Airlangga ini meningkat dari 48 persen pada Maret 2022, tapi masih jauh lebih rendah dibanding kedisukaan Ganjar (83%),” beber Deni.
Advertisement
Peluang Puan dan Airlangga Menang Sangat Kecil
Dengan hasil itu, maka Puan dan Airlangga sangat minim peluang untuk menang jika dicalonkan. Sebab angka survei terhadap keduanya sangat rendah dan tidak mengalami kemajuan.
“Peluang keduanya untuk menang dalam pemilihan presiden mendatang masih sangat kecil,” kata Deni menutup.
Sebagai informasi, Survei SMRC ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1053 atau 86%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).