Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan food estate atau lumbung pangan berbasis mangga di Kabupaten Gresik Jawa Timur, Senin (22/8/2022). Lumbung pangan yang diresmikan ini memililiki luas 1.000 hektare.
"Kita harapkan ini food estate ini ada yang milik rakyat, ada yang milik swasta dan kita ingin itu terintegrasi dengan embung yang dibangun di sini," kata Jokowi dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Senin.
Baca Juga
Jokowi Tinjau Pengolahan Sampah Plastik Jadi Petasol di Banjarnegara, Tekankan Pentingnya Ekonomi Sirkular
Alasan The Straits Times Masukkan Prabowo Subianto dalam Daftar 10 Pemimpin Bakal Berpengaruh di Tahun 2025
Apa Itu OCCRP? Mengenal Lebih Dalam Organisasi yang Memasukkan Jokowi dalam Daftar Tokoh Terkorup 2024
Dia berharap lumbung pangan tersebut dapat menghasilkan produksi mangga tidak hanya untuk keperluan di dalam negeri. Namun, juga keperluan ekspor ke sejumlah negara di dunia.
Advertisement
Mulai dari, Timur Tengah, Tiongkok, Jepang, hingga Eropa. Oleh karena itu, lumbung pangan berbasis mangga tersebut akan turut dikembangkan di sejumlah daerah di Tanah Air.
"Nanti tidak hanya di Kabupaten Gresik tapi juga di kabupaten lain yang kira-kira memiliki kondisi lahan marginal yang cocok untuk mangga," ungkap dia.
Jokowi menilai lumbung pangan berbasis mangga di Kabupaten Gresik ini sudah tertata dengan baik. Kendati begitu, dia berharap adanya pendampingan kontrol kualitas guna memastikan kualitas produk sesuai dengan standar yang ditetapkan para pembeli.
"Saya senang kelihatan yang sudah tertanam disini manajemennya sangat baik dan kita harapkan nanti juga ada pendampingan QC _quality contol_ dari _buyer-nya_ sehingga level kualitasnya akan naik," jelas Jokowi.
Gantikan Pola Lama
Pada kesempatan tersebut, dia juga meluncurkan taksi alsintan yang merupakan program dari Kementerian Pertanian dalam rangka membantu menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Jokowi berharap program tersebut dapat menggantikan pola lama yang dinilai tidak produktif.
"Saya kira akan banyak sekali daerah-daerah, desa-desa, provinsi, kabupaten akan banyak para petani yang mau beli alat dan mesin pertanian baik itu apa _rice mill unit_ (RMU), baik _dryer_, baik _combine harvester_, traktor dan lain-lain dengan pola taksi alsintan," tutur Jokowi.
Advertisement
Opimistis Tekan Food Loss
Selain itu, Jokowi meyakini program taksi alsintan ini dapat menekan _food loss_ dari setiap produksi hingga 6 sampai 7 persen. Menurut Jokowi, saat ini angka _food loss_ produksi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sekitar 12 hingga 13 persen.
"Mengenai tenaga kerja di bidang pertanian, saya melihat beberapa profesi justru kekurangan. Ya penggantinya ya produksi alsintan yang modern, baik _harvester-nya_, baik traktornya, baik RMU-nya. RMU itu kalau yang lama itu banyak yang menjadi beras pecahnya," pungkas dia.
"Tapi kalau pakai _rice mill unit_ yang modern bisa ditekan kira-kira 6-7 persen kehilangan beras yang rusaknya, dan itu 6 persen sudah bisa dipakai untuk mencicil mesin RMU yang ada," sambung Jokowi.