Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin 22 Agustus 2022, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 menggetarkan wilayah Kuta Selatan, Bali. Pusat gempa itu berada di kedalaman 124 kilometer.
Gempa bumi tersebut terjadi pada sore hari pukul pukul 15:36:33 WIB. Laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa berlokasi 74 kilometer tenggara Kuta Selatan, Bali.
Advertisement
Baca Juga
Lindu tersebut rupanya juga dirasakan karyawan yang bekerja di kawasan Dewi Sri, Kuta, Kabupaten Badung.
"Saya di lantai empat tadi. Pas gempanya gede itu ada sekitar 5 detik, terasa banget goyangannya," kata Evi Marisha (32) kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin 22 Agustus 2022.
Evi sedang mengetik di laptop saat gempa terjadi. Begitu guncangan terasa kuat, ia bersama sejumlah karyawan lainnya langsung berhamburan menuju ke lantai satu.
Bahkan, getaran gempa dirasakan cukup kuat di Banyuwangi, Jawa Timur meski hanya beberapa detik saja, hingga warga berhamburan keluar rumah.
Salah satu pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi Nety Resiana mengaku merasakan getaran sangat keras. Sehingga dia berlari keluar ruangan.
"Getarannya sangat keras jadi saya langsung lari keluar ruangan, takut lebih besar gempanya," kata Nety.
Selain itu, AirNav Indonesia pun mengungkap ada sejumlah penerbangan yang dilaporkan tertunda atau mengalami delay akibat gempa tersebut.
"Tertundanya penerbangan diakibatkan oleh adanya inspeksi darurat yang dilakukan. Setidaknya ada 8 penerbangan yang mengalami delay," ucap Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi.
Berikut sederet fakta terkait gempa bumi yang sempat menggetarkan Bali kemarin, Senin 22 Agustus 2022 dihimpun Liputan6.com:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Getaran Gempa Terasa Kuat Tapi Tak Berpotensi Tsunami
Gempa magnitudo 5,8 mengguncang Bali, Senin 22 Agustus 2022. Gempa terjadi pada pukul 15.36 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, gempa terjadi pada kedalaman 124 kilometer.
Lokasinya pada koordinat 9.36 Lintang Selatan (LS) - 115.59 Bujur Timur (BT) atau 74 km Tenggara Kuta Selatan, Bali.
BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Warga yang berada di lokasi merasakan getaran gempa yang cukup kuat. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa Bali tersebut.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. Karyawan di Bali Berhamburan Keluar Gedung Saat Gempa
Karyawan yang bekerja di kawasan Dewi Sri, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali berhamburan keluar gedung saat merasakan getaran gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 pada Senin 22 Agustus 2022, pukul 15.36 WIB.
"Saya di lantai empat tadi. Pas gempanya gede itu ada sekitar 5 detik, terasa banget goyangannya," kata Evi Marisha (32) kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.
Evi sedang mengetik di laptop saat gempa terjadi. Begitu guncangan terasa kuat, ia bersama sejumlah karyawan lainnya langsung berhamburan menuju ke lantai satu.
"Semua yang di lantai empat itu turun semua karyawannya. Kita menunggu di luar dulu sampai aman," jelas Evi.
3. Gempa Dirasakan hingga Banyuwangi
Selain itu, goyangan gempa terasa hingga Banyuwangi.
BMKG Banyuwangi menyebut, gempa terjadi pukul 15.36 WIB koordinat gempa berada di 9,36 Lintang Selatan, dan 115.59 Bujur Timur atau tepatnya 74 km tenggara Kuta Selatan Bali. Gempa ini terjadi di kedalaman 124 kilometer.
Getaran gempa dirasakan cukup kuat di Banyuwangi meski hanya beberapa detik saja, hingga warga berhamburan keluar rumah.
Salah satu pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi Nety Resiana mengaku merasakan getaran sangat keras. Sehingga dia berlari keluar ruangan.
"Grterannya sangat keras jadi saya langsung lari keluar ruangan, takut lebih besar gempanya," ujar Nety.
Selain Nety, pegawai lainya Alfian Firdaus juga mengaku merasakan hantaran gempa yang cukup keras sehingga langsung lari keluar.
"Meski sebentar gempa getarannya kuat,. Saya sembari lari keluar juga mengintruksikan pegawai lainya keluar," paparnya
Liputan6.com juga merasakan gempa saya berada di pressroom Pemkab Banyuwangi. Sejumlah wartawan juga ikut berhamburan ke luar ruangan.
"Saya langsung lari keluar ruangan, karena takut runtuh," ucap Rizky wartawan TV lokal NTV.
Advertisement
4. Gempa Terasa Juga di Jember
Gempa Bali juga dirasakan warga di Jember. BPBD setempat setempat masih terus melakukan monitor terkait dampak yang ditimbulkan, baik itu dampak kerusahan rumah maupun gedung maupun potensi adanya korban Jiwa.
"Kami masih terus melakukan pemantauan atau monitoring dampak yang ditimbulkan akibat gempa ini. Untuk sementara laporan yang masuk di seluruh kecamatan di Jember merasakan," ujar Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo.
Kata Heru, masyarakat dihimbau untuk tidak panik dan tetap waspada. Karena gempa tidak menimbulkan tsunami. " Saya harap masyarakat tetap tenang dan tetap waspada. Gampa ini tid menimbulkan tsunami," tambahnya.
Sementara itu salah seorang warga, Kelurahan Tegal Besar, Jember Fitri guncangan gempa terasa cukup kuat setelah salat ashar. Sehingga dia sempat panik dan lari ke luar rumah.
"Habis salat ashar tadi tiba- tiba ada guncangan yang kuat, ternyata gempa saya langsung lari keluar rumah karena takut," kata Fitri
Kata Fitri guncangan gempa itu, tidak sampai buat perabotan rumahnya berjatuhan, hanya saja kuatnya guncangan sehingga perabota rumahnya bergetar.
"Kalau untuk perabotan rumah sempat bergetar waktu gempa, tapi Alhamdulillah tidak sampai berjatuhan," tambahnya.
5. Sejumlah Penerbangan Tertunda
AirNav Indonesia mengungkap ada sejumlah penerbangan yang dilaporkan tertunda atau mengalami delay. Ini menjadi dampak dari gempa Bali berkekuatan magnitudo 5,8.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi menyebut tertundanya penerbangan diakibatkan oleh adanya inspeksi darurat yang dilakukan. Setidaknya ada 8 penerbangan yang mengalami delay.
"Sesuai dengan SOP yang berlaku, AirNav Denpasar bersama personel operasional Bandara Bali melakukan inspeksi darurat secara menyeluruh terhadap fasilitas navigasi penerbangan, termasuk Runway yang digunakan untuk aktifitas take-off/ landing pesawat," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
8 penerbangan itu terdiri dari 4 penerbangan keberangkatan, dan 4 penerbangan kedatangan ke bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Diantaranya, penerbangan dengan kode SJV743 rute Denpasar - Jakarta. Kode Penerbangan AWQ7531 rute Denpasar - Jakarta, kode penerbangan THA432 rute Denpasar - Bangkok, dan kode penerbangan JST058 rute Denpasar - Brisbane.
Untuk kedatangan, diantaranya dengan kode penerbangan LNI3924 rute Solo - Denpasar, kode penerbangan VJC897 rute Vietnam - Denpasar, kode penerbangan QTR960 Doha - Denpasar, serta GIA410 rute Jakarta - Denpasar.
Lebih lanjut, Rosedi menyebut berdasa berdasarkan hasil inspeksi, kondisi personel, bangunan, dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman. Sehingga operasional penerbangan dapat berjalan normal.
"Personel Cabang Denpasar bersiaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lain pasca gempa," kata dia.
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan Stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan," tukasnya.
Advertisement
6. Tak Ada Kerusakan di Pelabuhan Benoa
Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah tenggara Bali Senin ini. Gempa Bali ini tidak mengganggu operasional pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Humas Pelindo III Regional Bali-Nusa Tenggara Siti Juairiah mengonfirmasi keadaan terkini dari dua pelabuhan yang dikelola Pelindo yaitu Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Celukan Bawang di Bali.
"Sejauh ini belum ada laporan kerusakan apapun dari fasilitas," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Siti menerangkan, sistem keamanan pelabuhan juga berjalan dengan baik. Sehingga kondisi darurat seperti gempa bisa diantisipasi dengan baik dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Alhamdulillah di Bali perangkat dan penerapan HSSE berjalan baik sehingga tidak ada korban atau laporan (terdampak gempa) dari lapangan," terangnya.
Terkait dengan antisipasi adanya gempa susulan, SIti berpegang pada standar keamanan yang diterapkan Pelindo. Ia memastikan dalam kondisi darurat, pegawai Pelindo mampu bergerak ke tempat aman.
"Setiap pagi tim security dan HSSE kami di brief, jika (ada orang) di dekat tombol keamanan langsung bergerak dan alhamdulillah aman," tegas Siti.
7. PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman
Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya, menegaskan tidak ada pemadaman listrik pasca gempa.
"Tidak ada (pemadaman). Dapat kami informasikan pasca gempa tadi 5,8 skala richter, saat ini untuk aset kelistrikan Bali khususnya di Kuta yang terdekat dengan posisi pusat gempa itu aman," kata Arya kepada Liputan6.com.
Tak hanya itu saja, aset PLN UID Bali juga dinyatakan baik-baik saja, tidak ada kerusakan meskipun guncangan gempanya cukup besar magnitudo 5,8.
"Gangguan dampak dari gempa tadi sementara tidak ada masih aman," imbuhnya.
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.