Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memastikan situs mereka dalam kondisi baik-baik saja. Terkait kabar adanya peretasan situs kementerian yang dipimpin Yasonna H. Laoly, Kemenkumham memastikan itu tak menjadi permasalahan.
"Beredar informasi bawa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Kemenkumham diretas dan data pegawai di dalamnya diperjualbelikan. Saya sampaikan tidak benar web Simpeg Kemenkumham itu diretas," ujar Kabag Humas Kemenkumham Tubagus Erif dalam keterangannya, Minggu (28/8/2022).
Baca Juga
Erif menegaskan, kabar terkait adanya kebocoran sekitar 85 ribu data pribadi pegawai yang berisi nama hingga nomer rekening pribadi dan dijualbelikan di situs tak benar.
Advertisement
"Sampai sekarang sistem dan data aman," Erif menegaskan.
Menurut Erif, kabar kebocoran data pribadi pegawai Kemenkumham diterima pihaknya pada Jumat, 26 Agustus 2022. Disebutkan bahwa pada Kamis, 25 Agutus 2022, situs Kemenkumham itu berhasil diretas.
Erif mengatakan, data yang ditampilkan merupakan data lama yang sudah tidak digunakan pihaknya. Menurut Erif, itu merupakan data arsip tahun 2020 dan bukan data krusial.
"Isinya hanya data umum, berupa nama, NIP, nomor rekening, nomor kontak atau data lain yang tidak bisa digunakan untuk membobol rekening, ubah password, atau lainnya," kata Erif.
Erif menjelaskan mengapa data lama tersebut, bisa bocor. Menurut dia, kemungkinan laptop salah satu admin Kemenkumham mendownload aplikasi berupa phising yang berujung peretasan.
"Tapi poinnya adalah, data yang tersebar adalah data lama dan bersifat umum sehingga tidak bisa digunakan untuk kejahatan ekonomi, perbankan, atau lainnya," kata Erif.
Kerap Menerima Serangan
Menurut Erif, situs Kemenkumham memang kerap menerima serangan hingga ribuan kali. Serangan tak hanya terjadi dari dalam negeri, melainkan dari luar negeri.
"Sebagai info, setiap hari kita mendapat ribuan serangan. Rata-rata 2000an. Terbanyak dari luar negeri. Upaya yang dilakukan kemenkumham untuk menangkal serangan itu adalah dengan mengaktifkan fitur blocking pada Advanced Web Application Firewall. Kemenkumham juga bekerjasama dengan BSSN membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT)," kata dia.
Advertisement