Liputan6.com, Jakarta - Bersama Presiden hingga tokoh lintas agama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan Kirab Merah Putih sebagai wujud untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Sigit mengimbau untuk seluruh pihak agar mempersiapkan para pemuda-pemudi bangsa dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul dalam menyambut bonus demografi yang bakal dialami Indonesia di tahun 2030 mendatang.
Baca Juga
"Tahun 2030 kita akan masuk pada yang namanya bonus demografi artinya kita memiliki usia produktif yang lebih besar dari usia non produktif. Kita harus mempersiapkan masyarakat kita, pemuda-pemuda kita untuk menjadi SDM yang unggul," ucap Sigit saat sambutan pada acara Kirab Merah Putih di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (28/8/2022).
Advertisement
Menurut Sigit, persiapan untuk mencetak SDM pemuda-pemudi yang unggul harus disiapkan agar Indonesia dapat melompat maju menjadi negara maju dan modern di kemudian hari.
Namun demikian, Sigit pun mengingatkan apabila persiapan yang dilakukan keliru. Bonus demografi yang dirasakan Indonesia akan menjadi bencana yang membuat negara akan terpuruk.
"Namun kalau semuanya kita lalui dengan cara-cara yang keliru, sebaliknya Indonesia bonus demografi yang ada, akan menjadi bencana dan kita akan terpuruk," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Jenderal Bintang Empat meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan untuk membawa Indonesia lebih baik di kancah international.
"Bersama-sama kita berjuang berhadapan dengan persaingan yang kita lakukan untuk membawa Indonesia bisa berada di posisi maju, berada di posisi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain," sebutnya.
Singgung soal Politik Polarisasi di Indonesia
Lebih lanjut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang hadir dalam kegiatan tersebut ikut menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai modal ataupun kekuatan utama untuk Negara Indonesia dalam menghadapi segala macam tantangan yang ada.
Selain itu, Kapolri sempat menyinggung soal tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan agar masyarakat mendukung setiap pemimpin yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sebentar lagi kita juga akan menghadapi Pemilu tahun 2024. Tahun 2019 kita mengalami bagaimana bangsa kita ini hampir dipecah belah karena adanya hoaks, adanya ujaran kebencian, adanya polarisasi yang muncul dari politik identitas," tutur Listyo di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/8/2022).
"Hal ini tentunya kita semua sepakat bahwa di tahun 2024, kita ingin para pemimpin nasional nanti akan membawa semangat untuk bisa membangun, akan mau mewujudkan, menunjukkan program-programnya untuk bisa menyejahterakan masyarakat," sambungnya.
Reporter:Â Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement