Liputan6.com, Jakarta - Harta kekayaan Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro disorot Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) UI. Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir, harta Rektor UI Ari Kuncoro sesuai laman elhkpn.kpk.go.id naik hampir Rp35 miliar.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara soal meroketnya harta Ari Kuncoro. KPK berpandangan bahwa Ari menyatukan hartanya dengan keluarganya.
Baca Juga
"Benar, LHKPN tidak mengenal pemisahan harta," ujar Juru Bicara KPK Ipi Maryati Kuding dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).
Advertisement
Menurut Ipi, laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) memuat total harta milik penyelenggara negara beserta pasangan dan keluarga lainnya. Harta pasangan dan keluarga digabung selama masih menjadi tanggungan penyelenggara negara tersebut.
"Harta yang dilaporkan adalah meliputi harta penyelenggara negara, pasangan, dan anak yang masih dalam tanggungan penyelenggara negara," kata Ipi.
Harta Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro naik signifikan dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan harta mantan Komisaris Utama BNI itu mencapai Rp34.448.109.487 sejak 2019.
Â
Â
Harta pada 2019 Rp 27 Miliar
Menyelisik dari laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diakses Liputan6.com melalui elhkpn.kpk.go.id, harta Ari Kuncoro pada 2019 yakni sebesar Rp27.873.760.038.
Harta itu dia laporkan pada 29 Maret 2019 saat masih menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Harta itu terdiri dari 9 tanah dan bangunan yang tersebar di kawasan Depok, Jakarta Timur, hingga Jakarta Selatan. Total nilai tanah dan bangunannya itu sebesar Rp14.918.000.000.
Kemudian dia tercatat memiliki empat buah kendaraan roda empat senilai Rp1.075.000.000. Sementara harta bergerak lainnya yang dia laporkan senilai Rp135 juta. Surat berharga senilai Rp1.231.113.300.
Dia juga tercatat memiliki kas dan setara kas lainnya sebesar Rp10.514.646.738. Dia tercatat tak memiliki utang piutang. Jadi nilai total harta Ari Kuncoro pada 2019 yakni Rp27.873.760.038.
Sementara, pada 2021, Ari yang menyampaikan LHKPN pada Maret 2021 tercatat memiliki harta sebesar Rp52.478.724.275. Teranyar, Ari Kuncoro melaporkan hartanya pada 2022. Dalam harta terbarunya ini, Ari Kuncoro melaporkan memiliki harta sebesar Rp62.321.869.525.
Rinciannya yakni 10 bidang tanah dan bangunan senilai Rp19.200.000.000. Lima kendaraan roda empat senilai Rp2.791.000.000. Harta bergerak lainnya sebesar Rp240 juta. Surat berharga senilai Rp8.798.207.790.
Kas dan setara kas lainnya sebesar Rp30.894.096.442. Dia juga menyampaikan memiliki harta lainnya sebesar Rp4.291.096.739. Jika ditotal, harta kekayaannya mencapai Rp66.214.400.971.
Namun dia tercatat memiliki utang sebesar Rp3.892.531.446. Jadi harta dia di tahun 2022 ini mencapai Rp62.321.869.525.
Advertisement
Penjelasan UI
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyoal peningkataan harta Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro yang ada dalam laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). Melalui akun Instagram resminya, BEM UI menduga pertumbuhan harta Ari tidak wajar. Sebab, hanya dalam 3 tahun hartanya bertumbuh mencapai Rp 35 miliar.
"Dari manakah sumber pendanaan hingga total harta kekayaan Bapak Rektor satu ini bertambah dua kali lipat?," tanya BEM UI, dikutip dari akun @bemui_official, seperti dilihat Liputan6.com pada Senin (29/8/2022).
Menjawab hal itu, pihak otoritas Universitas Indonesia melalui Kepala Hubungan Masyarakat, Amelita Lusia menjelaskan jika harta Ari Kuncoro yang tercatat di LHKPN tidak bersumber dari penghasilan pribadinya saja.
Menurut Amelita, harta itu dihitung dari apa yang dimiliki Ari bersama sang istri, Lana Soelistianingsih yang juga merupakan pejabat negara selaku Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Sehingga logis jika jumlah kekayaan tersebut merupakan kekayaan bersama," jawab Amelita saat dikonfirmasi, Senin (29/8/2022).
Amelita menambahkan, selain sebagai Kepala Eksekutif LPS, istri dari Ari Kuncoro juga pernah berkarier di PT Samuel Sekuritas Indonesia sejak September 1996 dan pada pada 1 Oktober 2003, Lana didapuk sebagai asisten peneliti untuk Boston Institute of Economic Development (BIDE) di Lexington, MA, USA.
"Pada 1 Oktober 2013, Lana diangkat menjadi Direktur, sekaligus sebagai Kepala Riset dan Ekonom di PT Samuel Aset Manajemen (SAM). Selain berkarier di SAM, Lana mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sejak 1991," Amelita menutup.