Sukses

Fraksi PKS Lakukan Diplomasi Kebudayaan Indonesia sebagai Warisan Dunia ke UNESCO PBB

Fraksi PKS DPR RI melakukan kunjungan kerja ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Perancis pada Rabu (18/1/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi PKS DPR RI melakukan kunjungan kerja ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Perancis pada Rabu (18/1/2023).

Delegasi Fraksi PKS dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri bersama Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan Wakil Ketua Fraksi Sukamta.

Dalam pertemuan dengan pejabat UNESCO, Delegasi Fraksi PKS didampingi oleh Duta Besar RI Untuk Perancis yang sekaligus Wakil Tetap RI untuk UNESCO Mohammad Oemar dan Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Prof Ismunandar.

Sementara Pejabat UNESCO yang menerima Fraksi PKS adalah Ms. Elfithri Rahmah selaku Chief of Section Capacity Development and Water Family Coordination UNESCO, didampingi jajaran Program Specialist UNESCO Jorge Ellis De Luca, Alexander Otte, dan Natasya.

"Kunjungan kerja Fraksi PKS ke UNESCO ini adalah dalam rangka diplomasi kebudayaan Indonesia untuk mendorong agar budaya bangsa Indonesia yang sangat kaya dan beragam dapat diakui menjadi warisan dunia (world heritage) terutama atas sejumlah warisan budaya yang saat ini tengah diusulkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dunia seperti reog, tenun, tempe, dan jamu," ujar Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwani melalui keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).

Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri dalam sambutannya mengatakan, kunjungan kerja ini bagian dari upaya PKS untuk menjalin persahabatan dan kerjasama yang lebih erat dengan mitra internasional, baik mitra negara maupun organisasi internasional.

"Tujuannya untuk membawa agenda dan kepentingan Indonesia di forum internasional serta dalam rangka ikut serta melaksanakan ketertiban dunia sebagaimana amanat konstitusi kami, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," kata Salim.

 

2 dari 3 halaman

Sebut Indonesia Negara Besar

Menteri Sosial RI 2009-2014 ini mengatakan, Indonesia adalah negara besar dalam beragam aspeknya. Dan yang paling disyukuri, kata Salim, negara sebesar dan se-beragam Indonesia ini hidup dalam persatuan dan kesatuan.

"Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita bersama dan bangsa-bangsa dunia bagaimana Indonesia dapat mengelola keberagaman dalam harmoni dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan konsensus kebangsaan," ungkap dia.

Maka, lanjut Salim, kesempatan bertemu dengan mitra internasional seperti ini, bagi PKS bisa menjadi forum diskusi dan tukar pikiran tentang nilai-nilai kebudayaan dan kearifan bangsa Indonesia yang sejatinya bisa menjadi dasar dan pondasi bagi peradaban dunia yang lebih baik dan bermartabat.

"Sebagaimana Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia Bung Karno, pada 30 September 1960, di hadapan Sidang Majelis Umum PBB, pernah menawarkan Pancasila sebagai dasar dan fundamental bagi “Tata Dunia Baru” dengan pidato yang berjudul To Build The World a New," terang dia.

 

3 dari 3 halaman

PKS Apresiasi Peran UNESCO

Tokoh Nasional yang juga pernah menjabat Duta Besar RI Untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman 2005-2009 ini pun mengapresiasi peran-peran UNESCO sebagai organ penting PBB yang memajukan peradaban dunia melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, pengembangan SDM, dan pelestarian lingkungan.

Menurut Salim, UNESCO menerima dan menetapkan sejumlah warisan dunia termasuk dari Indonesia, baik berupa warisan budaya, alam, budaya tak benda, cagar manusia dan biosfer, geopark, hingga dokumen dan wujud lainnya.

"Kami ucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah mengakui sejumlah situs dan budaya Indonesia sebagai Warisan Dunia atau World Heritage. Ke depan, kami berharap UNESCO bisa semakin aktif menginkripsi dan meluluskan proposal Indonesia terkait warisan dunia lainnya," kata dia.

Salim menegaskan banyak sekali khasanah budaya, adat istiadat, termasuk kekayaan alam Indonesia yang bisa diusulkan sebagai warisan dunia melalui UNESCO.

Pemerintah Indonesia sendiri telah banyak menginvestarisir hingga menetapkan Warisan Budaya Tak Benda secara nasional, yang hingga tahun 2022, berdasarkan data Kemendikbudristek, jumlahnya mencapai 1.728 WBTb.

"Kami berharap warisan alam dan budaya yang telah dan akan terdaftar di UNESCO bisa menjadi National Brand bagi bangsa Indonesia sehingga bisa menjadi pengetahuan, pemahaman, dan warisan yang bermanfaat bagi dunia. Dan, tentu saja semakin memajukan dan mensejahterakan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia," pungkas Salim.