Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengemukakan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi modal yang cukup untuk menyelesaikan persoalan ekonomi dan politik.
"Apakah approval rate bisa menjadi modal untuk menyelesaikan persoalan di Indonesia, saya jawab iya karena tingginya approval rate didasari pada evaluasi masyarakat," kata Djayadi saat memaparkan hasil survei bertajuk "Temuan Survei Nasional Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024" secara virtual di Jakarta, Minggu (4/9/2022).
Baca Juga
Dalam temuan LSI, menurut Djayadi, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi pada Agustus berada pada angka 72,3 persen. Ada kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan temuan pada Mei 2022 yang baru berada di angka 67,5 persen. Demikian dikutip dari Antara.
Advertisement
Mengenai dampak kenaikan harga BBM, Djayadi menilai tingginya tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi juga bisa menjadi modal yang cukup untuk mengurangi dampak negatifnya. Menurut dia, angka 72,3 persen menunjukkan sentimen masyarakat cukup positif terhadap kinerja pemerintah, terutama Presiden Jokowi.
"Kalau sentimennya sudah positif, kita lebih mudah berbicara dan menyampaikan sesuatu yang kurang baik karena masyarakat sudah percaya dengan pemerintah," kata Djayadi.
Kendati demikian, Djayadi menilai modal Jokowi dalam mengurangi dampak negatif dari kenaikan harga BBM bukan hanya tingginya tingkat kepercayaan publik. Lebih dari itu, beragam upaya yang dilakukan presiden juga bisa menjadi solusi.
"Modal presiden bukan hanya tingginya tingkat kepuasan publik, juga diikuti dengan berbagai upaya mitigasi supaya sentimen negatif akibat kebijakan yang diambil tidak terlalu negatif dampaknya," kata Djayadi.
Menurut ia, jika skema bantalan sosial berjalan baik, diikuti pemeliharaan stabilitas ekonomi, politik dan hukum yang juga baik maka tingkat kepuasan publik atas kerja presiden bisa terus terjaga. "Jika turun, penurunannya tidak akan terlalu tajam," ujar Djayadi.
Survei tersebut dilakukan dalam rentang 13-21 Agustus 2022 dengan melibatkan 1.220 responden. Sementara wawancara dilakukan secara tatap muka langsung.
Alasan Jokowi Tetap Naikkan Harga BBM
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Sesungguhnya, kepala negara pemerintah ingin harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri tetap terjangkau oleh masyarakat.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia, saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)," kata Jokowi saat konferensi kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Namun, masalahnya menurut Presiden Jokowi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502, triliun. Angka itu diprediksi akan meningkat terus.
Apalagi menurut pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah ini mengungkapka, BBM jenis Pertalite ini masih dinikmati oleh para pengguna mobil pribadi. Padahal itu hanya boleh digunakan oleh rakyat miskin.
"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," ucapnya.
Mestinya, kata Jokowi, uang negara harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Maka, saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," tegasnya.
Advertisement
Jokowi: BLT BBM Disalurkan Secara Menyeluruh di Semua Kabupaten/Kota Pekan Depan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung untuk memantau jalannya pembagian bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) hari ini, Sabtu (3/9/2022). Lampung menjadi provinsi ketiga yang didatangi Jokowi setelah Provinsi Papua dan Maluku dalam kunjungan kerjanya.Â
Jokowi mengatakan bahwa penyaluran bantuan langsung tunai dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau BLT BBM akan dilakukan secara menyeluruh di semua kabupaten/kota pekan depan.
"Hari ini sudah mulai dilakukan penyaluran BLT BBM di Lampung dan ini akan terus berlangsung terus," kata Presiden, Sabtu dilansir Antara.
"Sejauh ini penyaluran lancar dan baik, dan penyaluran ini akan terus bergerak ke semua kota dan kabupaten pekan depan," lanjut Jokowi.Â
Jokowi kembali menegaskan bahwa scara umum penyaluran BLT BMM berjalan kondusif.Â
"Saya lihat tadi sudah jalan, utamanya sistemnya sudah berjalan dengan baik. Tapi memang karena jumlah yang dibagikan cukup banyak mungkin tidak akan 100 persen benar, pasti ada yang tidak sesuai juga," katanya.
Di samping mengecek penyaluran bantuan di Bandar Lampung, Presiden sebelumnya telah meninjau penyaluran BLT BBM di Jayapura, Provinsi Papua, dan Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Â