Sukses

Transjakarta Tutup Sementara Halte Ragunan Mulai 7 September 2022

Pihak Transjakarta menyiapkan halte sementara yang terletak di dekat halte yang akan dilakukan penataan ulang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menutup sementara Halte Ragunan mulai Rabu, 7 September 2022. Penutupan ini bertujuan untuk melanjutkan revitalisasi tahap dua.

"Proyek penataan ulang Halte Ragunan ini ditujukan untuk upaya peningkatan layanan agar bisa menampung lebih banyak pelanggan serta lebih aman dan nyaman," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor dalam rilis resminya, Senin (5/9/2022).

Pihak Transjakarta menyiapkan halte sementara yang terletak di dekat halte yang akan dilakukan penataan ulang. Pelanggan yang biasa beraktivitas di sana bisa menggunakan halte sementara tersebut hingga proses revitalisasi selesai.

"Penyiapan halte sementara diitujukan agar pelanggan tetap bisa terlayani dengan baik, aman dan nyaman," kata Anang.

Sebelumnya, sekretaris perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor menyatakan sebanyak 15 halte Transjakarta bakal ditutup sementara imbas pengerjaan revitalisasi tahap kedua.

Yang akan ditutup ada 15 (dampak revitalisasi halte tahap kedua)," ujar Anang.

Namun, penutupan sementara ke-15 halte ini bakal dilakukan secara bertahap mulai 4 September sampai 7 September 2022. "Jadi bertahap mulai tanggal 4, 5, 6, 7 (September) itu akan ada 15 halte yang ditutup. Nanti akan kami umumkan di press rilis dan IG kami," kata Anang.

Sejauh ini PT Transjakarta telah mengumumkan penutupan di delapan halte. Adapun delapan halte Transjakarta tersebut merupakan bagian dari penataan ulang 46 halte hingga akhir 2022 mendatang.

Kendati dilakukan penutupan pada delapan halte, Anang memastikan pengguna Transjakarta tetap bisa terlayani. Pasalnya, kata Anang, Transjakarta bakal memberikan alternatif solusi selama penutupan sementara dilakukan.

2 dari 3 halaman

Transjakarta Targetkan 10 Ribu Armada Terelektrifikasi Rampung 2030

PT Transjakarta menargetkan program elektrifikasi bus listrik rampung pada 2023. Untuk mewujudkan hal tersebut, jajaran direksi Transjakarta bertemu Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto.

"Bersilaturahmi serta berkoordinasi dengan Pak Menko Perekonomian untuk menjelaskan mengenai strategi dan program elektrifikasi bus Transjakarta hingga tahun 2030," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta, Anang Rizkani Noor, di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2022).

Seluruh armada Transjakarta ditargetkan telah terelektrifikasi pada 2030. Menurut Anang, program itu juga sebagai bentuk mendukung terwujudnya net zero emission atau zona rendah emisi yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kita punya rencana untuk melakukan elektrifikasi bus Tj pada tahun 2030 untuk bisa ikut menjadi pendorong bagi net zero emission yang juga dicanangkan oleh pemerintah," jelas Anang.

Anang menyebut terdapat sekitar 10 ribu armada yang akan bertransformasi menjadi bus listrik pada 2023. Dengan rincian, armada bus besar seperti Transjakarta hingga bus kecil seperti angkot atau mikrotrans.

"Jadi semua dari yang besar sampe yang kecil akan diganti menjadi listrik pada taun 2030 semua itu diperkirakan 10.000. Kalau sekarang itu 4.000. Nah, itu semua bahkan sampai ke bus kecil tadi itu akan menjadi listrik," jelas Anang.

Anang menjelaskan apabila 10 ribu armada berhasil dielektrifikasi pada 2030, maka Transjakarta berpartisipasi mengurangi emisi karbon sebesar 53 persen.

3 dari 3 halaman

Rute Transjakarta Ekspres Puribeta - Kuningan Mulai Dibuka 1 September

Transportasi Jakarta (Transjakarta) membuka layanan bus Transjakarta ekspres untuk rute Puribeta-Kuningan atau koridor 13E. Layanan tersebut efektif dibuka mulai Kamis 1 September 2022 dan akan disebut rute L13E.

Rute ekspres ini ini akan melayani masyarakat setiap Senin sampai Jumat pada jam sibuk, yaitu pukul 06.00-09.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, pembukaan layanan ekpres ini ditujukan kepada warga Jakarta agar mempermudah untuk menuju lokasi tujuan dengan lebih cepat.

"Pembukaan rute ekspress ini untuk memudahkan masyarakat dari Puribeta yang ingin menuju ke Kuningan dan sebaliknya dengan lebih mudah tanpa harus transit terlebih dahulu di Halte Integrasi CSW," kata Anang dalam keterangan resminya.

Bagi pelanggan Transjakarta yang ingin menikmati layanan ini, diwajibkan melakukan tap in dan tap out menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) pada pintu halte dengan tarif reguler Rp3.500.

"Pelanggan diwajibkan untuk memenuhi semua aturan yang berlaku demi keamanan dan kenyamanan bersama," jelas Anang.

 

 

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com