Sukses

Hindari Jalan Gatot Subroto, Imbas Demo BBM Depan Gedung DPR

Sejumlah ruas jalan di kawasan gedung DPR, tampak macet imbas dari adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen buruh dalam rangka menolak kenaikam harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ruas jalan di kawasan gedung DPR, tampak macet imbas demonstrasi yang dilakukan oleh elemen buruh dalam rangka menolak kenaikan BBM atau bahan bakar minyak.

Dari pantauan merdeka.com, Selasa (6/9), kemacetan mulai timbul di Jalan Gatot Subroto persisnya di depan gedung Jakarta Convention Center yang mengarah ke Slipi.

Adapun kepolisian yang bertugas mengimbau kepada pengendara yang hendak melewati depan DPR, harus dialihkan melewati kawasan Senayan.

Lebih lanjut, tampak banyak pengguna roda empat maupun dua tetap melewati kawasan DPR. Hingga akhirnya para pengendara harus melewati jalur Transjakarta Gatot Subroto sepanjang 600 meter dan keluar di ruas jalan lampu merah Slipi.

Sebelumnya, para pendemo dari elemen Buruh telah memenuhi kawasan DPR sejak pukul 11.00 WIB. Mereka melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang ditetepakan pemerintah pada Sabtu (3/9) lalu.

"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur," ujar Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh mengatakan, Said Aqil dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/9).

Said Aqil mengklaim, pihaknya akan membawa ribuan orang dari berbagai elemen buruh yang tersebar di kawasan Jabodetabek. Pihaknya juga mendesak kepada pihak pemerintah untuk membatalkan kenaikan BBM tersebut.

"Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000-5.000 orang yang dipusatkan di DPR RI. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," tandas Ketua Partai Buruh.

"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," lanjutnya.

 

2 dari 2 halaman

Tiga Tuntutan

Adapun terdapat tiga tuntutan yang akan disampaikan besok yaitu tolak kenaikan harga BBM, Tolak omnibus law UU Cipta Kerja dan naikkan UMK 2023 sebesar 10%-13%.

Sebelumnya, Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada hari ini, Sabtu (3/9). Pengumuman kenaikan harga BBM langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri kabinet.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/merdeka.com