Sukses

Massa Buruh Bubar, Jalan Utama Depan DPR Arah Slipi Kembali Dibuka

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengapresiasi aksi demonstrasi yang digelar oleh serikat buruh dan Partai Buruh menolak harga BBM naik berjalan aman, damai dan tertib.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi unjuk rasa elemen buruh menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berjalan dengan damai. Massa membubarkan diri dari depan Gerbang DPR/MPR, hari ini Selasa (6/9/2022).

Pantauan di lapangan, Presiden Partai Buruh Said Iqbal memberikan instruksi kepada peserta unjuk rasa dari atas mobil komando bahwa demo pada hari ini sudah selesai.

"Partai Buruh sudah bubar. Terima kasih," kata Said Iqbal di lokasi.

Said Iqbal meminta para koordinator masing-masing serikat buruh mengarahkan peserta unjuk rasa untuk meninggalkan lokasi dengan tertib.

Sementara itu, lajur utama jalan di Gatot Subroto menuju ke Slipi kembali dibuka untuk umum. Situasi arus lalu lintas pada pukul 15.00 WIB terpantau padat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengapresiasi aksi demonstrasi yang digelar oleh serikat buruh dan Partai Buruh menolak harga BBM naik berjalan aman, damai dan tertib.

"Alhamdulilah sampai sore hari ini, aksi unjuk rasa dari saudra kita elemen buruh berjalan dengan lancar. Dapat kita saksikan bersama aksi berjalan dengan tertib, aspirasi sudah disampaikan dan tidak ada kendala yang berarti," ujar dia.

2 dari 4 halaman

Tidak Ada Penutupan Jalan

Komarudin menyampaikan, tidak ada penutupan jalan selama elemen buruh menyampaikan aspirasi. Meski begitu, diakuinya kondisi arus lalu lintas sedikit tersendat.

"Terkait arus lalin sampai saat ini tidak ada pengalihan hanya memang sedikit tersendat," ujar dia.

Hingga berita ini dilaporkan, elemen dari sejumlah mahasiswa berdatangan ke Gerbang Gedung DPR/MPR. Adapun, mereka berasal dari HMI-MPO dan sejumlah univeritas lain.

Komaruddin berharap mereka juga bisa meniru kaum buruh dalam menyampaikan aspirasi.

"Tidak ada (yang diamankan), mudah-mudahan elemen berikutnya yang akan menyampaikan pendapat di depan DPR dapat dilakukan secara tertib damai tidak ada rugikan masyarakat mengingat ibu kota aktivitasnya sangat luar biasa," ujar dia.

3 dari 4 halaman

Tidak Ada di Jakarta, Jokowi Sampaikan Pesan Penting soal Demo BBM

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mempermasalahkan soal aksi demonstrasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar di DPR RI, Selasa (6/9/2022). Namun, Jokowi mengingatkan agar demo BBM dilakukan dengan tertib dan tak anarkistis.

"Presiden kan menyampaikan perbedaan pendapat itu wajar, ada yang setuju kenaikan, ada yang enggak setuju," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/9/2022).

"Presiden Jokowi menyampaikan juga kemarin yang penting tertib tidak anarkis dan juga dalam koridor peraturan yang ada," sambungnya.

Adapun Presiden Jokowi berkegiatan di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa hari ini. Pihak Istana membantah bahwa Jokowi berkegiatan di Istana Bogor karena ada demo BBM naik yang digelar di Jakarta.

"Beliau itu terjadwal di Bogor, memang terjadwal dari minggu lalu kan habis dari menerima tamu negara di Bogor dan lanjut kegiatan hari ini di Bogor," jelas Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan.

4 dari 4 halaman

Partai Buruh Sebut Demo BBM Dilakukan Serentak di 20 Provinsi

Partai Buruh bersama serikat buruh menggelar demo BBM di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022). Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyebut aksi itu digelar serentak di 20 provinsi di Indonesia.

"Beberapa provinsi belum bisa melakukan karena faktor keamanan seperti Papua dan Papua Barat," kata Said Iqbal di depan DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Dia menerangkan, sekitar 2.000 massa dari Jabodetabek berkumpul di Gerbang Utama DPR/MPR. Sementara, massa di provinsi lain mengadakan aksi di depan kantor gubernur masing-masing.

Adapun, tiga isu yang diangkat yang pertama menolak kenaikan harga BBM, kedua menolak pembahasan Omnibuslaw Undang-Undang Cipta Kerja. Ketiga, mereka meminta upah minimum tahun 2023 dinaikan sebesar 10 persen hingga 13 persen.

"Itu lah tiga tuntutan. Yang paling kami tekankan adalah meminta pemerintah RI untuk membatalkan tentang kenaikan harga BBM," ujar dia.

Said menerangkan, demo hari ini hanya awalan dan akan terus-menerus sampai Desember.

"Dan kami akan mempertimbangkan mogok nasional karena tiga isu ini saling keterkaitan," ujar dia.