Liputan6.com, Jakarta - Demo tolak kenaikan harga BBM kembali diwarnai aksi bakar ban oleh massa aliansi mahasiswa dari BEM Nusantara di Patung Kuda Wiwaha, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).
Pantauan Liputan6.com, massa mahasiswa tiba pukul 14.27 WIB. Massa mahasiswa ini, diketahui terdiri dari perwakilan 20 universitas se-Jabodetabek.
Saat tiba di lokasi, massa mahasiswa sempat dihadang petugas kepolisian yang berjaga. Kedua pihak, kemudian nampak berdiskusi sebelum akhirnya diizinkan melanjutkan aksi.
Advertisement
Massa mahasiswa selanjutnya melakukan orasi menyatakan keinginan ataupun tuntutan terkait kenaikan harga BBM. Usai berorasi secara normal, mahasiwa membakar ban di tengah kegiatan aksi pada pukul 14.52 WIB.
Di sela-sela aksi, salah satu perwakilan mahasiswa menyatakan kepulan asap dari ban yang dibakar menjadi simbol matinya hati nurani pemimpin negeri ini.
"Ini adalah bentuk kemarahan rakyat, rezim telah gagal menyejahterakan rakyat," ujar orator.
Ada beberapa poin tuntutan yang disampaikan oleh mahasiwa di antaranya menolak kenaikan BBM, menolak dinaikkannya tarif listrik, menolak RUU KUHP.
Sekitar 30 menit melakukan aksi, massa mahasiswa pun membubarkan diri. Sebelumnya, pada 12.15 massa dari DPP Gema Keadilan dan massa mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Laskar Muda NKRI turut melakukan aksi di kawasan Patung Kuda.
Bakar Minatur Keranda
Sebelumnya, aksi unjuk rasa penolakan naik harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diwarnai aksi bakar-bakar. Aksi itu dilakukan oleh Massa Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin 5 September 2022.
Pantauan di lapangan, orator memberikan aba-aba kepada peserta aksi untuk mengambil miniatur keranda mayat dan diletakkan di tengah-tengah barisan.
Beberapa peserta aksi mengambil kertas-kertas untuk disulutkan dengan api. Kertas-kertas yang terbakar itu pun ditaruh ke dalam miniatur keranda.
Api perlahan-lahan melumat miniatur keranda. Tak puas, orator meminta peserta aksi turut membakar sejumlah spanduk.
Api dibarengi dengan asap hitam pekat membumbungi tinggi. Orator dari atas mobil komando menyebut bahwa aksi bakar-bakar ini sebagai bentuk ketidakpuasan atas kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. Menurut dia, itu sangatlah tak berpihak pada rakyat.
"Ini adalah bentuk matinya rasa keadilan, matinya hati nurani pemerintah terhadap kepentingan-kepentingan rakyat," teriak orator.
Advertisement