Sukses

Gagas Kemandirian Bangsa, Cak Imin Luncurkan Buku Visioning Indonesia

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, Indonesia perlu peta jalan agar mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh anak bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, Indonesia perlu peta jalan agar mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh anak bangsa.

Dia pun menawarkan lima gagasan utama agar mimpi Indonesia mandiri, maju, dan berkeadilan bisa terwujud. Tawaran itu ia tuangkan dalam buku karyanya bertajuk Visioning Indonesia.

“Saya mencita-citakan Indonesia yang mandiri, maju, dan berkeadilan. Mandiri secara fiskal, berdaulat dalam pangan, energi, dan teknologi informasi. Yang tidak tergantung pada kekayaan sumber daya alam semata tetapi juga kualitas sumber daya manusianya. Yang mempunyai birokrasi lincah melayani, serta fokus mengembangkan wilayah timur Indonesia sehingga pembangunan benar-benar merata dirasakan setiap anak bangsa,” ujar Cak Imin saat peluncuran buku di Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Cak Imin mengatakan saat ini Indonesia perlu kembali merumuskan visi dalam kehidupan bernegara. Menurutnya langkah tersebut penting dilakukan agar cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar terwujud.

“Penghampiran saya atas ruang-ruang batin warga Indonesia di seluruh pelosok negeri menyimpulkan satu hal yakni masih terdapat kesenjangan besar antara kebijakan negara dengan kenyataan sehari-hari di republik kita. Kita belum mampu mengantarkan seluruh rakyat menuju gerbang kemajuan bersama, kemakmuran bersama,” katanya.

Cak Imin menegaskan kesenjangan tersebut bisa dilihat dari banyak hal seperti kemajuan ekonomi yang tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyat. Ada ketimpangan pendapatan antara pekerja high skil dan low skill, antara jobholder dan jobless.

“Dan, ada kesenjangan antara kemajuan ekonomi dengan kelestarian alam,” katanya.

 

 

2 dari 3 halaman

Indonesia Raih Kemajuan Penting

Wakil Ketua DPR ini mengakui bahwa selama 10 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo Indonesia mampu meraih beberapa kemajuan penting. Namun, tetap ada catatan yang perlu diperbaiki.

“Kendati demikian fakta bahwa jurang kesenjangan di antara anak bangsa masih ada tidak bisa ditutupi begitu saja. Ini menjadi tugas besar bagi pemimpin selanjutnya untuk menghadirkan keadilan sosial sehingga kita tidak terjebak pada oligarkianisme dan liberalisasi ekonomi,” katanya.

Cak Imin menawarkan peta jalan yang berisi lima gagasan utama agar Indonesia mampu mandiri, maju, dan berkeadilan. Pertama mewujudkan politik inklusi yakni dengan menciptakan kemandirian fiskal.

Kedua mewujudkan politik pemerataan dan berkeadilan dengan pemerataan sumber-sumber agraria, ketiga melaksanakan politik hijau dengan memastikan model pembangunan berwawasan ekologi, keempat melaksanakan politik hak asasi manusia dengan penguatan demokratisasi,

Dan kelima politik Ke-Indonesiaan dengan menciptakan birokrasi melayani. “Kelima jalan politik kesejahteraan ini menjadi gagasan utama yang melandasi berbagai kebijakan dan program di level praksis di lapangan,” katanya.

3 dari 3 halaman

5 Jalan Politik Kesejahteraan

Dengan lima jalan politik kesejahteraan ini, lanjutnya, maka akan terjadi harmonisasi agama dan negara, kepastian demokrasi seiring sejalan dengan kesejahteraan, adanya penguatan peran desa dalam membangun Indonesia, perluasan akses pendidikan dan kesejahteraan guru, pengarusutamaan budaya untuk perdamaian dunia, hingga adanya akselerasi teknologi informasi di berbagai lini kehidupan masyarakat.

“Kita berharap dengan visi Indonesia yang mandiri, maju, dan berkeadilan ini maka negara bisa dipastikan hadir dalam setiap denyut nadi kehidupan masyarakatnya,” pungkasnya.

Peluncuran buku Visioning Indonesia karya Muhaimin Iskandar dihadiri beberapa tokoh nasional seperti Yudi Latif, Najwa Shihab, Hajrianto Tohari, Fuad Basri, Rocky Gerung, Bustanul Arifin, Jaya Suprana, Unifah Rosyidi, dan Sirojudin Abbas.

Mereka hadir sebagai pembedah buku. Selain itu hadir Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainuddin Amali, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, serta sejumlah perwakilan duta besar negara sahabat.