Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara terkait data pribadinya dibocorkan hacker Bjorka.
Lewat akun Twitter-nya, Bjorka membocorkan data pribadi Erick Thohir mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, pendidikan, golongan darah hingga nomor vaksin.
Baca Juga
"Data saya dibocorkan. Nomor telponnya, agama saya sebagai agama Islam, orang tua saya Muhammad Thohir juga dibocorkan," kata Erick ditemui usai pelepasan ribuan Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Cibubur, Senin (12/9/2022).
Advertisement
Hanya saja, data yang dicuri lalu dibocorkan ke publik itu tidak semuanya benar. Seperti pendidikan terakhir Erick, yang disebut Bjorka adalah hanya lulusan SMA.
"Cuma ada catatan sedikit, cuma lulusnya SMA mustinya universitas. Tapi itu tetap data-data pribadi yang dibuka," ujarnya.
Meski begitu, Erick mengaku tidak marah data pribadinya sempat dibocorkan oleh Bjorka lalu diunggah di media sosial. Sebab dokumen yang dibagikan bukan data yang bersifat rahasia.
"Tentu saya tidak marah karena itu data-data yang merupakan normal sebagai pejabat publik," kata dia.
Namun demikian, terkait kebocoran data ini pemerintah akan memperbaiki sistem agar institusi, lembaga dan lainnya tidak mudah diretas.
Ia menganggap bahwa hacker ini tak jauh berbeda dengan pencuri. Hanya saja mereka melakukannya melalui dunia maya.
"Karena memang kalau dulu kriminalitas orang masuk ke rumah lalu curi barang, sekarang mengambil data, ya seperti kemarin data saya dibocorkan," pungkasnya.
Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadi Puan Maharani, Erick Thohir hingga Dirjen Kominfo
Setelah melakukan doxing (menyebar informasi data) terhadap Menkominfo Johnny G. Plate, hacker Bjorka juga melakukan hal serupa terhadap tiga tokoh penting di Indonesia.
Ia membocorkan data pribadi Ketua DPRÂ Puan Maharani, Menteri BUMNÂ Erick Thohir, dan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan via saluran Telegram.
Pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (12/9/2022), data pribadi yang dibocorkan mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, pendidikan, golongan darah hingga nomor vaksin.
Menurut Kaspersky, doxing merupakan praktik mengumpulkan informasi pribadi dengan tujuan mempublikasikan atau menggunakannya dengan cara lain untuk merugikan seseorang.
Penelitian Kaspersky menunjukkan, menjaga data pribadi kini jadi perhatian utama, di mana 50 persen konsumen mengklaim mereka tidak akan lagi menunjukkan penyedia layanan online setelah pelanggaran data.
Sementara 57 persen mengungkap kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi mereka yang terpengaruh oleh perangkat yang terhubung ke internet.
Kekhawatiran ini dianggap cukup beralasan, pasalnya pengguna online menghadapi risiko data tiap harinya.
Semua pengguna internet saat ini masih membangun hubungan yang tepat dengan teknologi, sehingga kita dapat mempercayainya dalam berbagi data pribadi. Misalnya foto KTP dari remaja yang baru mendapatkan kartu identitasnya mungkin berakhir di tangan penipu keuangan.
Foto pengguna di pesta terbaru mungkin muncul di internet tanpa persetujuan. Atau juga, jam tangan pintar anak mungkin menyiarkan lokasi mereka live seharian penuh.
Kendati beberapa risiko kebocoran data dan serangan ransomware di luar kendati pengguna, ancaman seperti doxing dapat ditangani sendiri oleh pengguna.
Â
Advertisement
Akun Twitter Hacker Bjorka Kena Suspend
Hacker Bjorka yang membocorkan data pelanggan Indihome, KPU, nomor HP Indonesia, hingga dokumen rahasia Presiden RI ini telah menuai perhatian warganet.
Lewat akun Twitter-nya yang baru dibuat pada 9 September lalu, @bjorkanism sudah mengantongi lebih dari 135 ribu followers.
Meski baru dibuat, ternyata akun Twitter Bjorka tidak berumur lama karena hingga tulisan ini di publish akun tersebut sudah hilang dari platform.
Saat Liputan6.com melakukan pencarian akun @bjorkanism, yang ditampilkan hanyalah laman bertulisan "Account Suspended" atau "Akun Ditangguhkan" karena akun ini telah melanggar aturan.
Â