Sukses

Tawa Tipis Suharso Monoarfa Saat Ditanya Perihal Jabatan Ketum PPP

Suharso hanya diam saat terus menerus ditanya wartawan. Sampai ia duduk di mobilnya yang berwarna hitam.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa hanya bungkam ditanya awak media terkait kisruh internal pergantian ketua umum di partai berlambang Ka'bah.

Suharso dicegat awak media usai rapat selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR, Senin (12/9). Namun Suharso tidak menggubris media yang menunggunya dan langsung jalan menuju mobilnya.

Sambil berjalan, Suharso ditanyakan sejumlah isu, pertama soal PPP pimpinan Muhammad Mardiono yang telah mendaftar kepengurusan di Kementerian Hukum dan HAM. Ia tidak menjawab pertanyaan.

Suharso kembali dibredel pertanyaan. Kali ini ditanya upaya perlawanan hukum atas pemberhentiannya sebagai ketua umum PPP. Ia menjawab singkat. "Tenang tenang saya masih di Jakarta," katanya.

Suharso hanya diam saat terus menerus ditanya wartawan. Sampai ia duduk di mobilnya yang berwarna hitam. 

Dia pun kembali Suharso ditanya apakah dirinya masih merasa sebagai ketua umum PPP. Mendengar pertanyaan itu, Suharso hanya terlihat tertawa tipis.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa sebelumnya menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/9/2022). Dia mengaku membahas soal banyak hal dengan Presiden Jokowi.

"Soal banyak hal," kata Suharso kepada wartawan usai bertemu Jokowi, Senin (12/9/2022).

Menurut dia, pertemuan dengan Jokowi membahas soal pembangunan ibu kota negara (IKN). Selain itu, Suharso tak memungkiri pertemuan juga membahas soal masalah di kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Saya tadi banyak bicara soal (masalah kepengurusan PPP) itu dan soal IKN ya," ujarnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Kepengurusan PPP

Namun, dia tak menjelaskan rinci isi pembicaraan tentang kisruh PPP dengan Jokowi. Suharso menyampaikan dirinya akan menyelesaikan masalah di internal PPP secara baik-baik.

"Ya nantilah kita selesaikan baik-baik," ucap Suharso singkat.

Sebelumnya, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang digelar di Serang, Banten, Minggu 4 September 2022 lalu, telah memutuskan untuk memberhentikan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum. Suharso digantikan oleh senior PPP yakni, Muhammad Mardiono.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pun Yasonna Laoly resmi mengesahkan kepengurusan baru Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dipimpin oleh Muhammad Mardiono.

Diketahui, Muhammad Mardiono resmi disahkan sebagai Plt Ketua Umum PPP oleh Kementerian Hukum dan Hak Assasi Manusia (Kemenkumham), untuk masa bakti 2020-2025.

“Semangat kami itu bukan semangat menggusur orang. Dari awal kami sampaikan bahwa ini (bukan) pertarungan kubu Suharso Monoarfa versus kubu Muhammad Mardiono,” kata Arsul, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat 9 September 2022 malam.

"Kepengurusan yang lain ini masih dengan SK yang lama, itu saja sudah menunjukkan bahwa semangat kami itu semangat tetap bersama," sambungnya.

Dia menyampaikan, jika niat untuk bertarung pihaknya bisa saja merubah jabatan seseorang dalam kepengurusan baru di PPP. Bahkan, mungkin mendepak seseorang dari PPP jika tidak ingin bergabung pada kepemimpinan yang baru.

"Kami tidak punya pikiran misalnya yang tidak mau ayo minggir, yang ada ayo guyub ayo kumpul gitu. Semangat kami itu. Kalau semangat kami misalnya itu pertarungan ya mesti kami gusur itu Pak Achmad Baidowi nanti kemungkinan akan dijadikan Sekjen, tapi kan semangat itu enggak ada. Sekjen tetap Pak Arwani Thomafi, dan Pak Arwani kan bersama Pak Suharso," paparnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com