Sukses

Pusat Konservasi Gajah Senilai Rp 2,5 M Dibangun di Riau

Salah satu upaya menyelamatkan gajah dilakukan dengan membangun Pusat Konservasi Gajah (PKG).

Eskalasi konflik gajah liar dengan manusia dan perburuan ilegal gading gajah di Riau makin meningkat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh lajunya deforestrasi hutan di wilayah Riau sehingga jumlah populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) menurun.

Salah satu upaya menyelamatkan gajah dilakukan dengan membangun Pusat Konservasi Gajah (PKG). Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan secara resmi meletakkan batu pertama untuk pembangunan Pusat Konservasi Gajah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kamis (7/2/2013).

Pembangunan Pusat Konservasi Gajah ini juga dibantu pendanaan dari Belgia sebesar Rp2,5 miliar. "TNTN harus dijaga beserta ekosistem di dalamnya. Kalau di suatu daerah ada gajah, hutan lindung yang terawat maka daerah itu akan terjaga dari bencana. Kalau tidak, ya seperti Jakarta, dilanda banjir," kata Zulkifli dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/2/2013).

Ia menjelaskan, kawasan taman nasional ini harus dilindungi. Karena itu, 22 desa yang berada dalam kawasan ini akan segera direlokasi.

"Ada kawasan yang bukan hutan lindung di dekat TNTN. Nah, lahan itu bisa digunakan untuk ditanami kebun sawit atau karet menggunakan dana pemerintah. Dan setiap kepala keluarga diberikan 2 hektar," ujar menteri yang juga politisi PAN ini.

Dijelaskannya, menurut kesepakatan yang sudah dibuat pada 2007 oleh pihak desa bersama pemerintah, ada sekitar 2400 KK yang akan direlokasi. "Kalau kita intens dan ikhlas, dalam tiga bulan kedepan rencana relokasi ini sudah bisa dijalankan," kata dia.

Upaya penanggulangan konflik gajah liar dan manusia itu juga dilakukan PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) bekerjasama dengan Word Wildlife Fund (WWF), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau (BBKSA Riau) dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN) untuk melakukan mitigasi.

Kerja sama dilakukan dalam bentuk program Elephant Flying Squad (EFS). EFS merupakan tim penanganan konflik gajah dan manusia yang melakukan patroli untuk melakukan mitigasi, pendataan gajah, sosialisasi kepada masyarakat. Termasuk juga memperoleh informasi dan data mengenai kegiatan illegal loging dan keberadaan satwa liar baik dari lapangan maupun masyarakat. (Ism)

    Video Terkini