Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Utama BRIN, Siti Zuhro, menilai, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bisa mengusung Airlangga Hartarto-Khofifah Indar Parawansa dalam kontestasi Pemilu 2024. Hal ini guna mencari lawan sepadan Capres dari PDIP, Puan Maharani.
Siti mengatakan, bila Golkar sudah mantap mengusung Airlangga sebagai capres, maka saat ini tinggal menyempurnakan kemenangan KIB dengan mengambil cawapres yang membumi. Serta cawapres yang memiliki integritas, dan dukungan bagus di tataran lokal.
Baca Juga
"Mengingat kompetisi di Pemilu 2024 akan sangat ketat dan jumlah perempuan Indonesia sangat signifikan tahun 2024, maka mencapreskan Khofifah Indar Parawansa cukup menguntungkan dan menjanjikan (promising)," kata Siti, Senin (12/9).
Advertisement
Terlebih lagi, PDIP saat ini tampak ingin mencalonkan Puan sebagai presiden di Pemilu 2024. Dia melihat, Khofifah bisa jadi lawan yang sepadan dengan jagoan PDIP tersebut.
"Apalagi Puan juga akan nyapres. Indonesia harus mampu menghadirkan kompetisi yang sehat dalam arti yang sebenarnya agar kita terhindar dari pemilu curang," tegas dia.
Rekam Jejak
Siti menambahkan, rekam jejak Khofifah sangat bagus. Menurut dia, kader NU tersebut punya integritas dan akrab dengan kaum perempuan juga wong cilik. Pergaulannya sangat luas.
"Memiliki basis Muslimat NU yang oke dan hubungannya dengan ormas Islam lain juga baik," ujar Siti.
Dengan demikian, dia yakin Khofifah mampu meredam isu SARA yang belakangan marak digunakan untuk menjatuhkan lawan politik.
"Karena itu, Indonesia patut bangga bisa mencalonkan RI 1 atau RI 2 dari perempuan yang kompetensinya memang diakui publik," ujar dia.
Advertisement
Belum Umumkan Capres
Diketahui, KIB yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP belum resmi mengumumkan capres dan cawapres. Namun Golkar dan PAN telah mendorong sejumlah tokoh untuk maju.
Golkar mendorong Airlangga sebagai capres. Sementara PAN memunculkan 9 nama tokoh untuk maju di Pilpres 2024.
Mereka adalah Zulkifli Hasan, Suharso Monoarfa, Puan Maharani, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa.
Sumber: Merdeka.com