Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengklaim, tidak ada niatan untuk mengajukan reshuffle terhadap Suharso Monoarfa sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.
Menurut dia, PPP tegas menyerahkan sepenuhnya kursi kabinet kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Advertisement
Baca Juga
"Kita belum ke arah sana. Sama sekali kami dari PPP tidak ada niatan untuk mengajukan reshuffle terhadap pak Suharso," ujar politikus yang akrab disapa Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
"Karena kita memegang asas, konstitusi kita bahwa itu adalah hak prerogatif dari presiden," sambungnya.
PPP juga belum melihat ada tanda-tanda Suharso akan direshuffle. Setelah mantan ketua umum PPP itu bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, kemarin.
"Jadi kita tidak ikut-ikutan apa yang menjadi tupoksi dari Pak Jokowi," ucap Awiek.
Tak Dapat Laporan
Awiek mengaku belum mendapatkan laporan apa yang dibahas Jokowi dan Suharso di Istana.
Dia hanya berharap Suharso legowo dengan keputusan diberhentikan sebagai ketua umum. Meski PPP berat hati telah memberhentikan Suharso.
"Selanjutnya kami katakan bahwa kami sebenrnya ini berat hati memberhentikan pak Suharso. Beliau itu senior, mentor kami orang tua kami dan kader lama di partai, tetapi partai ini butuh penyelamatan ketika persoalannya ada pada seorang diri ketum maka itu tidak boleh merusak DPP secara keseluruhan jadi kita angkat persoalannya supaya fakta ini tidak terkontaminasi," ucap Awiek.
Advertisement
Pencopotan Syaifullah Tamliha
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR mencopot Syaifullah Tamliha dari kursi pimpinan Komisi V DPR. Tamliha akan digantikan oleh Muhammad Iqbal.
Sekretaris Fraksi PPP Achamd Baidowi alias Awiek membantah pencopotan Tamliha terkait dukungan Tamliha pada Mantan Ketum Suharso Monoarfa.
“Sama sekali sekali enggak ada hubungannya karena itu tupoksi di DPP, ini kan tupoksi di fraksi. Ya penyegaran saja,” kata Awiek di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (13/9/2022).
Awiek menyebut penugasan di fraksi adalah hal yang dinamis dan dapat diubah.
“Jadi penugasan di fraksi bukan sesuatu yang kayak seperti kitab suci tidak bisa diubah-ubah, dasarnya sebagai kader fraksi anggota fraksi memang harus siap ditempatkan di mana pun,” kata dia.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com