Liputan6.com, Jakarta - Markas Batalyon 120 Makassar saat ini tengah jadi sorotan publik usai digerebek oleh Tim Thunder Samapta Polda Sulsel di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Pasalnya saat dilakukan penggerebekan, Minggu 11 September dini hari lalu, ditemukan sejumlah benda tajam, beberapa botol minuman keras dan ratusan busur dalam organisasi kepemudaan bentukan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi haryanto tersebut.
Buntut dari penggerebekan itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tallo, Inspektur Satu Faizal, dicopot. Namun belakangan, Komisaris Lando K Sambolangi meluruskan kabar adanya pencopotan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Lando, posisi Inspektur Satu Faizal lebih tepatnya diganti, bukan dicopot. Dia pun memastikan bahwa tidak ada kaitannya dengan penggerebekan di markas Batalyon 120.
"Dia bukan dicopot, tapi diganti. Namanya di polisi itukan ada tour of duty. Tetapi itukan kewenangan ada di Kapolrestabes," ujar Lando saat dihubungi melalui telepon, Senin, 12 September 2022 dilansir Merdeka.
Untuk diketahui, saat Batalyon 120 digerebek Tim Thunder Samapta Polda Sulsel minggu lalu, Iptu Faizal tidak sedang berada di tempat. Merdeka.com pun sempat meminta tanggapannya, namun hingga kini belum merespons baik melalui pesan maupun saat dihubungi lewat telepon.
Menurut laporan, ada 48 orang yang diamankan dari Sekretariat Batalyon 120 Makassar pada Minggu dini hari kemarin. 42 di antaranya masih binaan, sedangkan enam lainnya merupakan anggota.Â
"Tidak benar jika dikatakan seluruhnya anggota kami. Hanya ada enam. Sementara 42 lainnya masih binaan belum menjadi anggota. Mereka berasal dari Gowa, dan Maros yang banyak beraktivitas di Makassar. Kami bina untuk menekan angka kriminal di jalan. Mereka juga sudah dipulangkan,"Â Kordinator Dewan Komando Batalyon 120 Makassar, Izal.
Laporan Masyarakat
Tim Thunder Samapta Polda Sulsel menggerebek markas Batalyon 120 Makassar setelah mendapatkan laporan dari Ketua RT setempat.
Laporan tersebut dipicu oleh keresahan warga karena adanya pemuda yang nongkrong dan pesta minuman keras (miras).
Dari hasil penggerebekan tersebut, ditemukan 164 busur, empat parang, satu papporo (senjata rakitan), tiga ketapel, dan 38 botol miras. Selain itu, 48 orang turuh diamankan.Â
Batalyon 120 Makassar dibentuk oleh Pemerintah Kota bersama Polrestabes Makassar. Kelompok ini dibentuk untuk mengantisipasi teror busur yang meresahkan masyarakat.Â
Advertisement