Sukses

Miliki Popularitas dan Elektabilitas, Sandiaga Uno Dinilai Capres Potensial

Sandiaga Uno dianggap mampu menjawab beragam tantangan ekonomi ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Sandiaga Uno dinilai menjadi capres potensial dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Ini lantaran Menparekraf tersebut memiliki  popularitas dan elektabilitas.

Hal itu disampaikan Ekonom Universitas Indonesia sekaligus Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi dalam diskusi politik bertajuk 'Menakar Gagasan Capres 2024 dan Tantangan Ekonomi Indonesia' di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (13/9/2022).

Dipaparkannya terdapat empat tokoh yang memiliki visi ekonomi maju dalam Pilpres 2024. Antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Berdasarkan kajian yang dilakukan Next Policy, keempatnya diungkapkan Fithra diyakini masyarakat membawa menjawab berbagai tantangan perekonomian bangsa di masa depan. Namun dibandingkan tiga tokoh lainnya, lanjutnya, hanya Sandiaga Uno yang dinilai memiliki modal.

Mulai dari latar belakang ekonomi, sejumlah prestasi dalam pemulihan sektor parekraf hingga popularitas dan elektabilitas.

"Nah dari empat ini, saya rasa mampu untuk menjawab tantangan-tantangan (ekonomi) ke depan, cuma kan kita harus kemudian mengkombinasikan pemahaman dengan kemudian dalamnya konteksnya grass root-nya mendukung atau tidak," ujar Fithra.

"Di antara empat ini, Sandiaga Uno yang paling mencorong," tambahnya.

Sandiaga Uno pun diungkapkannya mampu menjawab beragam tantangan ekonomi ke depan. Terlebih terkait pengentasan pengangguran dan stabilitas harga kebutuhan pokok yang kini masih jauh dari harapan masyarakat.

"Dan sekali lagi kalau kita melihat dari sisi dominasi pemahaman dan juga dari sisi apa yang sudah selama ini dikerjakan, sosok Sandiaga Uno ini lebih banyak bekerja di sisi itu (pemulihan ekonomi)," ungkap Fithra.

"Jobs and prices (stabilitas harga kebutuhan pokok), yang artinya kita ingin mendongkrak perekonomian dan produktivitas yang mana itu bisa me-leverage (memberikan manfaat) perekonomian di masa depan," paparnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Dinilai Potensial

Sementara itu, hal berbeda disampaikan Analis Komunikasi Politik sekaligus Dosen Komunikasi Politik Paramadina, Hendri Satrio. Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi itu menyampaikan sosok Capres potensial dalam Pilpres 2024 adalah Sri Mulyani.

Selanjutnya adalah Sandiaga Uno di urutan kedua, Erick Thohir di urutan ketiga dan Airlangga Hartarto pada posisi terakhir.

"Saya harus sebut Sri Mulyani, kenapa? Ya dia Menteri Keuangan, tapi dia Menteri dua presiden. Kedua, Sandiaga Uno, ketiga Erick Thohir dan Airlangga Hartarto," ungkap pria yang akrab disapa Hensat itu.

Berdasarkan hasil penelitiannya, Hensat memaparkan satu variabel yang menjadi kunci kesuksesan karir Airlangga, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno dalam dunia politik. Kunci sukses tersebut adalah kekayaan yang dimiliki sebelum ketiganya menjadi politisi.

"Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto itu dalam kelompok yang sama. Kenapa? Karena kan Airlangga Hartarto brojol tajir bos, anak orang kaya. Sandiaga juga gitu. Erick juga gitu," ungkap Hensat.

 

3 dari 3 halaman

Alasan Nama Sri Mulyani Muncul

"Sekarang pertanyaannya, mereka sudah sejahtera, sudah kaya raya, bisa enggak bikin orang lain kaya juga? Bisa enggak bikin orang lain sejahtera juga? Mau nggak mereka membina orang supaya mirip-mirip lah seperti mereka kira-kira?" ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya secara langsung meyakini Sri Mulyani merupakan sosok potensial yang maju sebagai Capres 2024. Terlebih, hasil survei terkini diungkapkannya menyatakan pemimpin perempuan dianggap lebih bisa mengatasi hal-hal yang ada kaitannya dengan permasalahan konkret, di antaranya tentang stabilitas harga kebutuhan pokok dan lainnya.

"Jadi nama Puan (Puan Maharani), Susi (Susi Pudjiastuti), Sri Mulyani itu diunggulkan untuk bisa mengatasi masalah harga-harga mahal itu. Mungkin respondennya orang rumah ya," tutupnya.