Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (16/9/2022). Dalam pertemuan ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengundang Jokowi untuk hadir dan membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo, Jawa Tengah.
Adapun Muktamar Muhammadiyah ini rencananya akan dilaksanakan di Stadion Manahan, Surakarta, pada bulan November 2022 mendatang. Haedar menyebut Presiden Jokowi berkenan hadir untuk membuka Muktamar Muhammadiyah.
"Alhamdulillah Bapak Presiden menyampaikan kesediaannya hadir dan membuka Muktamar. Maka dengan ini kami Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah mempermaklumkan pada publik bahwa Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tanggal 18-20 November 2022 di Surakarta akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden," jelas Haedar dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat.
Advertisement
Menurut dia, sejumlah materi yang akan dibahas pada muktamar nanti telah dipersiapkan PP Muhammadiyah. Mulai dari, materi tentang risalah Islam berkemajuan sebagai pandangan agama yang damai, menyatukan, dan memajukan kehidupan bangsa.
"Kami juga akan membahas masalah-masalah penting strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, selain program dan pemilihan pimpinan," ujarnya.
Baca Juga
Jokowi turut mengapresiasi peran aktif Muhammadiyah turut memulihkan perekonomian nasional pascapandemi Covid-19 dan komitmen untuk terus membangun Indonesia melalui berbagai sektor.
"Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi atas gerak Muhammadiyah termasuk untuk bergerak di bidang ekonomi," turur dia.
"Kita kelak akan terus melakukan usaha-usaha pembangunan pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, ekonomi, sampai ke seluruh Tanah Air. Bahkan kami membuka Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Malaysia dan Muhammadiyah Australia College di Melbourne," imbuh Haedar.
Manfaatkan Teknologi
Sementara itu, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini menyampaikan bahwa pihaknya akan menyajikan pedoman mengenai risalah perempuan berkemajuan dalam muktamar yang akan dihadiri oleh 3.500 peserta dari Aisyiyah. Siti berharap pembahasan materi tersebut dapat mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan turut mengisi Indonesia menjadi lebih kuat.
"Kami ingin terus mendorong warga atau perempuan untuk maju dan mengisi Indonesia ini menjadi Indonesia yang kuat, bermartabat, berkeadilan yang dilandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang oleh Rasullah sendiri telah diteladankan bagaimana perempuan harus maju," ucap Siti.
Selanjutnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti menjelaskan bahwa pada muktamar tahun ini Muhammadiyah akan memanfaatkan teknologi informasi dalam serangkaian kegiatan Muktamar ke-48. Termasuk, pada pemilihan pimpinan Muhammadiyah.
"Jadi tidak lagi milih dengan garis-garis begitu, tapi sudah dengan e-voting karena kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan," pungkas Abdul Muti.
Advertisement