Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, partainya akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada akhir tahun 2022.
PDIP menggelar Rakernas lagi di akhir tahun karena kewajiban. Rakernas pada pertengahan 2022 lalu merupakan Rakernas 2021 yang tertunda akibat Covid-19. Sehingga PDIP harus menggelar Rakernas 2022 di akhir tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi kemarin ini sudah saya putuskan bahwa karena kondisi pandemi sudah agak lumayan, tapi mungkin juga dilaksanakan hybrid, nanti belum diputuskan, jadi nanti kita gabung antara yang mustinya di tahun 2022, ini besok di akhir tahun 2022 ini, nah begitu," kata Megawati di Seoul, Jumat (16/9/2022).
Megawati mengatakan, Rakernas nanti akan banyak agenda yang dibahas secara tertutup. Maka itu, Presiden ke-5 RI ini belum mau bicara apa yang akan dibahas pada rapat nasional tersebut.
Dia menegaskan, Rakernas PDIP pada akhir tahun nanti bersifat internal dan bukan untuk konsumsi publik. Namun begitu, ia mengakui bahwa materi yang bakal dibahas internal belum sepenuhnya diputuskan.
"Saya sebagai ketua umum, yang akan memutuskan bahwa oke yang paling penting rapat ini. Dan rapat itu. Kalau ini nanti lihat perkembangan selanjutnya di luar bagaimana. Demikian. Jadi kalau ditanya sekarang (mau bahas apa di rakernas -red), nanti deh, sabar ya," ucap Megawati.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Merdeka.com
Megawati Usul Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu Tak Diubah
Sebelumnya diberitakan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar nomor partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 tak diubah untuk Pemilu 2024.
Usulan itu disampaikan Megawati saat pelantikan Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) di Istana Negara. Saat itu, dia kebetulan berjalan bersama dengan petinggi KPU, Bawaslu, dan Presiden Jokowi.
“Jadi dari pihak PDI Perjuangan, kami mengusulkan kepada KPU untuk melihat kembali, karena ini mengikat dengan masalah perundangan, tapi pengalaman dua kali pemilu, sebenarnya yang namanya tanda gambar itu, nomer itu, sebenarnya saya katakan kepada bapak presiden dan ketua KPU dan Bawaslu, bahwa itu terlalu menjadi beban bagi partai. Kan secara teknis, itu kan harus ganti lagi dengan bendera atau alat peraga yang begitu banyak,” ujar Megawati dalam keterangannya, Jumat (16/9/2022).
Megawati menyatakan, PDIP berhak mengusulkan agar nomor urut parpol peserta pemilu tetap dipertahankan. Demikian pula partai lain.
“Saya tentu sebagai partai, saya bilang boleh saja dong mengusulkan, nanti kalau partai lain saya belum tahu, tapi ini prinsip,” tuturnya.
Menurut Megawati, dirinya melihat KPU sangat bisa mengerti dan memahami keinginan itu. Jadi, misalnya, PDIP yang pada pemilu lalu mendapat nomor 3 akan terus dipakai untuk 2024.
Advertisement