Sukses

Strategi Anies soal Blak-blakan Siap Jadi Capres ke Media Asing

Membaca Strategi Anies Baswedan Bicara Siap Nyapres ke Media Asing

 

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih terbuka mengungkap niatnya maju sebagai calon presiden alias capres 2024 ketika wawancara dengan media asing yakni Reuters di Singapura.

Gamblangnya Anies bicara kepada media asing bertolak jauh ketika bertemu dengan pewarta di Indonesia. Anies cenderung menolak menjawab soal pencapresan dan irit bicara.

Pengamat politik yang juga dosen ilmu komunikasi Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo memandang gaya komunikasi Anies berbeda ketika menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kunto mengungkap, dalam sejumlah jurnal ilmu psikologi orang berbicara dua bahasa sangat mungkin memiliki dua kepribadian berbeda ketika menggunakan bahasa yang berbeda.

Anies dinilai lebih ekspresif ketika menggunakan bahasa Inggris. Sehingga, ketika berbicara dengan Reuters, ia mau terbuka membahas niatnya sebagai calon presiden alias capres di Pilpres 2024.

"Pak Anies kepribadiannya lebih terbuka, lebih ekspresif ketika menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia," ujar Kunto kepada wartawan, Jumat 16 September 2022.

Kunto menyoroti penggunaan pengandaian ketika berbicara dengan Reuters. Dalam pernyataannya, Anies siap menjadi calon presiden jika ada partai yang mencalonkan. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, pernyataan Anies itu dapat dipotong dan memperlihatkan terlalu percaya diri.

"Itu ada if-nya ada jika-nya itu pernyataan bersyarat yang sangat mungkin dalam bahasa Indonesia akan dipotong sehingga orang mengatakan wah Anies ini sombong belum punya partai," paparnya.

Adapun Anies Baswedan adalah salah satu capres yang menjadi kandidat dari Partai Nasdem. Bahkan Anies dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh memiliki kedekatan tersendiri.

Belakangan Anies Baswedan juga menjadi target dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk diusung menjadi capres atau cawapres di Pilpres 2024.

 

2 dari 4 halaman

Anies Berhati-hati ke Wartawan Indonesia

Kunto Adi Wibowo yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi ini melihat Anies cenderung lebih berhati-hati menghadapi wartawan di Indonesia karena tidak ingin terlalu percaya diri untuk maju karena belum memegang tiket dari partai politik. Sehingga lebih memilih irit bicara. Meski perlu diakui bahwa Anies sudah sangat percaya diri untuk menjadi calon presiden.

Pasalnya menurut Kunto, Pilpres masih menjadi isu sensitif di Indonesia. Anies dinilai berhati-hati dan tidak ingin salah bicara.

"Itu yang dia ingin hindari sehingga dia tidak mau memberikan statemen ke media-media di Indonesia dalam bahasa Indonesia dia sangat berhati-hati di situ," ujar Kunto.

Anies Masih Gubernur

Gaya komunikasi Anies yang berhati-hati bicara kepada media juga karena statusnya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Lebih lagi, belum ada partai yang memastikan akan memberikan tiket pencapresan.

"Sangat mungkin dia berhati-hati karena berstatus gubernur, berhati-hati belum ada partai yang memberikan tiket kepada dia," ujar Kunto.

Anies berhati-hati melakukan manuver politik karena bisa merugikan dirinya sendiri. Terlalu percaya diri tidak baik, tidak percaya diri juga bisa merugikan.

Soal pencapresannya itu, Anies masih bermain di garis tipis supaya bisa berhasil menuju gelanggang Pilpres 2024.

"Jadi ada fine line, ada garis tipis yang harus dirajut oleh pak Anies untuk bisa berhasil ke 2024," tutup Kunto.

Diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyatakan siap menjadi calon Presiden di Pilpres 2024. Meskipun, dia mengakui hingga sekarang belum memiliki tiket untuk maju sebagai Capres.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," kata Anies seperti dikutip dari Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis 15 September 2022.

Anies menambahkan dirinya tidak menjadi anggota partai politik merupakan suatu keuntungan. Artinya, dia memungkinkan untuk berkomunikasi dengan semua partai politik.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," kata Anies.

Namun, kepada wartawan di Jakarta, Anies bungkam saat dikonfirmasi kebenaran terkait pernyataannya itu. Dia irit berkomentar dan meminta untuk menunggu hingga berakhir masa jabatan sebagai orang nomor satu DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022.

"Oh ini baru 16 september ini, kan 16 Oktober, nanti 16 Oktober saja," kata Anies di Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (16/9).

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun menjawab dengan guyonan saat ditanya mengapa menyampaikan kesiapan maju sebagai calon presiden (capres).

"Cukup itu saja, jawaban apapun dikutip soalnya. Nggak bisa nyeletuk pula kita," tutup Anies sambil tertawa.

3 dari 4 halaman

Elite Demokrat Buka-bukaan, Sebut Anies Masuk Radar SBY di Pilpres 2024

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menanggapi soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut siap maju sebagai calon presiden (capres) 2024 apabila ada partai politik (parpol) yang mencalonkannya.

Menurut Mujiyono mengacu pada pernyataan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, Anies masuk radar capres dan cawapres Partai Demokrat dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

 "Karena punya wawasan yang bagus dan punya chemistry dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," kata Mujiyono kepada Liputan6.com, Sabtu (17/9/2022).

Kendati demikian, Mujiyono mengatakan Anies perlu menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta terlebih dahulu sebelum menyiapkan diri untuk gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024. Anies diketahui bakal berakhir masa jabatan sebagai orang nomor satu DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang.

"Kan tinggal sebulan lagi, ya selesaikan itu dulu dong. Sesuai pernyataan beliau mau fokus sampai 16 oktober," kata Mujiyono

Selain itu, Mujiyono menegaskan bahwa keputusan strategis seperti partai koalisi dan penetapan capres dan cawapres merupakan kewenangan Majelis Tinggi Partai Demokrat yg diketuai SBY dan Wakilnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Mujiyono juga membocorkan beberapa kriteria capres dan cawapres Partai Demokrat yang diinginkan Ketum AHY. Capres dan cawapres Partai Demokrat, kata dia harus berintegritas dan memperoleh dukungan kuat dari rakyat.

"Capres dan cawapres harus memiliki integritas dan kapasitas, elektabilitas atau dukungan terkuat dari rakyat," jelas Mujiyono.

Kriteria lain yang juga penting disebutkan adalah harus memiliki chemistry. Berdasarkan kriteria ini, Anies memenuhi aspek chemistry karena dinilai punya hubungan yang baik dengan AHY.

"Memiliki kekuatan hati dan energi yang saling percaya, saling menghargai, saling menguatkan dan saling melengkapi. Semangatnya adalah dwi tunggal," ujar dia.

Mujiyono menambahkan terkait dengan kontestasi Pilpres 2024 Partai Demokrat didukung penuh oleh 34 DPD di seluruh Indonesia. Kesemua DPD, kata dia mendukung AHY untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

4 dari 4 halaman

Anies Siap Nyapres 2024, PKS: Peluang Menangnya Besar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyatakan siap maju sebagai calon presiden 2024, apabila ada partai yang mengusungnya. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyatakan mendukung keputusan Anies.

“Bravo Mas Anies. Dukung figur berprestasi mengumumkan diri dan bersiap menuju 2024. Indonesia butuh kompetisi politik yang sehat,” kata Mardani saat dikonfirmasi, Jumat 16 September 2022.

Mardani menyebut PKS dan Anies memiliki sejarah dan kedekatan. “PKS dekat dengan Mas Anies,” kata dia

Sementara itu, Ketua DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan sososk Anies adalah figur yang masuk kriteria PKS.

“Pak Anies ini juga menjadi salah satu figur yang kami nilai masuk dalam kriteria bakal capres yang diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) PKS ke-VII di Bandung pada 14-15 Agustus 2022 lalu,” ujar Nabil.

Sosok Anies dinilai PKS adalah sosok nasionalis-religius, sehingga memiliki peluang menang yang besar.  “Memiiki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata dia.

 

Anies bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang. Selama beberapa bulan belakangan, namanya selalu muncul dalam berbagai survei independen sebagai salah satu tokoh yang diperkirakan bakal mengikuti Pilpres 2024.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com