Â
Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang hanya melakukan simbolis gunting pita pada peresmian infrastruktur. Hal ini karena pembangunan infrastruktur juga telah dikerjakan oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
Baca Juga
Pihak Istana pun buka suara terkait tudingan dari AHY tersebut. Menurut Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menyebut, bahwa semua yang dikerjakan pemerintahan unjuk kesejahteraan rakyat. Bukan untuk menunjukkan siapa paling hebat.
Advertisement
"Tentunya, kita semakin matang dalam berdemokrasi dan bernegara. Semua yang dikerjakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan buat tunjukan siapa paling hebat. Kecuali, memang yang dicari memang tepuk tangan, ya silakan saja," kata Faldo kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menuturkan, kepemimpinan di Indonesia harus berkelanjutan. Ada yang dulu baru jalan, kemudian diteruskan pada periode selanjutnya. Begitu pun proses dalam sebuah kepemimpinan.
"Ada yang dulu tidak jalan, dibuat jalan. Memang bernegara begitu, bukan?, ujarnya.
Faldo Maldini mempersilakan pihak lain menilai pemerintah sesuai sudut pandangnya termasuk juga dengan AHY. Sebab Indonesia adalah negara demokrasi. Dia berkata, keberhasilan kepemimpinan Presiden Jokowi juga didukung oleh rakyat.
"Silakan berpandangan seperti apa, ini negara demokrasi, setiap warga berhak punya penilaian. Keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi bukan hanya karena beliau, tapi juga dukungan dan kontribusi rakyat," ucapnya.
Â
AHY Sebut Jokowi Hanya Gunting Pita
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hanya melakukan simbolis gunting pita pada peresmian infrastruktur. AHY mengklaim beberapa peresmian tersebut dibangun pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden.
AHY mengklaim pada era SBY banyak peresmian infrastruktur yang tidak dipublikasi. Bahkan, AHY juga mengklaim banyak pula proyek era SBY yang hanya dilanjutkan oleh pemerintahan Jokowi dan diklaim bahwa itu adalah hasil dari pemerintah saat ini.
"Direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal enggak?" kata AHY, dalam sambutannya di Rapimnas, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis 15 September 2022.
"Ya kita enggak perlu juga diapresiasi tetapi jangan mengatakan, ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita," sambungnya.
Ketua Umum Partai Demokrat ini pun menyebut, seharusnya Jokowi mengucapkan terima kasih kepada SBY karena telah membangun sebuah proyek yang dilanjutkan oleh pemerintahan saat ini. AHY menilai, hal itu adil dilakukan agar anggapan pada era SBY tidak peduli terhadap pembangunan infrastruktur.
"Tetapi kenapa sih kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakan landasan telah dibangun 70 persen, 80 persen sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita, terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu artinya itu kan fair. Betul? Jangan dibilang Demokrat enggak peduli infrastruktur," tegas AHY.
Salah satu proyek SBY yang diresmikan Jokowi adalah jembatan Kapuas Tayan pada Selasa 22 Maret 2016. Jokowi berharap selesainya pembangunan jembatan sebagai penghubung poros trans-Kalimantan dan akses perbatasan menuju Malaysia membuat aktivitas masyarakat setempat menjadi lebih efisien.
Dia menyatakan jembatan dengan panjang 1,6 kilometer itu merupakan salah satu prioritas pembangunan infrastruktur fisik khususnya jembatan, yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah pusat.
Advertisement
Moeldoko Siap Buka Data Pembangunan Era Jokowi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan pihaknya siap membuka data pembangunan yang dikerjakan di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal ini disampaikan Moeldoko menjawab sindiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut Jokowi hanya meneruskan proyek pembangunan infrastruktur era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan sekedar gunting pita.
"Semua pekerjaan infrastruktur yang dianuiin (dikerjakan) presiden, ada datanya," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/9/2022).
"Nanti datanya KSP (Kantor Staf Presiden) yang akan rilis," sambungnya.
Menurut Moeldoko, data-data tersebut bisa diperbandingkan agar masyarakat bisa menilai infrastruktur yang telah dikerjakan Jokowi selama menjabat sebagai presiden. Moeldoko menilai seharusnya tak perlu dibanding-bandingkan apa saja yang dilakukan Jokowi dan SBY.
"(Data) itu bisa diperbandingkan, supaya ini clear. Jadi jangan, enggak perlu membanding-bandingkan seperti itu. Ada datanya kok, kenapa harus membandingkan," jelasmantan Panglima TNI tersebut.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com