Liputan6.com, Jakarta - Ketua Banggar DPR RI yang juga Anggota Fraksi PDIP Said Abdullah angkat bicara soal video dirinya tengah menaiki pesawat pribadi yang viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun @GagahWicaksana itu, nampak empat orang pria dalam pesawat sedang mengobrol sembari makan buah dan merokok.
Baca Juga
Said enggan mengomentari soal dirinya naik private jet. Menurutnya hal itu tidak subtantif.
Advertisement
"Kita bicara soal subtansinya, jangan (enggak) subtansi deh, enggak lucu," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (20/9/2022).
Menurut Said, yang menjadi viral adalah dirinya akan menghapus daya listrik 450 Va. Namun ia membantah akan menghapus daya listrik tersebut.
"Enggak ada orang menaikkan 450 Va, menghapus itu tidak ada. Pikiran dari mana yang ada? Memang ada keputusan dari badan anggaran?," kata dia.
Sebelumnya, video yang berisi pria tengah menaiki pesawat pribadi viral di Twitter. Dalam video yang diunggah @GagahWicaksana itu, nampak empat orang pria dalam pesawat sedang mengobrol sembari makan buah dan merokok.
"Yang penting di pesawat bisa merokok,” ujar salah satu penumpang pesawat yang mengenakan jas abu-abu.
Dalam unggahannya, @GagahWicaksana menuliskan bahwa pria yang merokok tersebut adalah Ketua Banggar DPR RI yang juga Anggota Fraksi PDIP Said Abdullah.
"Ketua Banggar DPR RI dari PDI-P, yang akan menghapus daya 450Va menjadi 900Va naik private Jet mantab bukan !? Bangga ya bisa pamer kemewahan, di saat masyarakat masih merangkak untuk memperbaiki ekonomi," tulis @gagahwicaksana
Unggahan @GagahWicaksana ditanggapi berbagai pihak, salah satunya dari akun @gallihgalardo. "Daya 450 watt ngga nyusahin dia ngapain dihapus? Duhh aneh2 aja kelakuannya," tulisnya.
Wacana penghapusan listrik 450 VA
Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengungkapkan wacana penghapusan listrik 450 VA dan memindahkan semua pelanggan tersebut ke golongan 900 VA.
Dalam Rapat Panja Pembahasan RUU RAPBN 2023 di Kompleks DPR, Said Abdullah mengatakan bahwa perpindahan tersebut diharapkan meningkatkan permintaan listrik ke PLN.
"Kalau kita berhasil, di satu sisi kita ingin agar oversupply turun karena demand naik dari 450 VA ke 900 VA," kata Said, dikutip Selasa (14/9/2022).
Hal itu juga didukung jika pemerintah mulai membagikan kompor listrik kepada masyarakat.
Sehingga, selain mengurangi impor LPG, transisi penggunaan kompor induksi juga bakal meningkatkan permintaan listrik kelompok rumah tangga.
"Pada saat yang sama, kecanduan kita kepada impor pelan-pelan akan mulai berkurang, kan itu yang akan dikejar," ujar Said.
Selain itu, peningkatan permintaan listrik ini juga akan membantu PLN menjual energinya.
Mengingat PLN mendapat tugas untuk mewujudkan program Presiden Joko Widodo menghasilkan listrik hingga 35 GW.
"Visi Presiden 35 GB itu bahkan di 2030 sampai 40 GB," beber Said.
Namun, perpindahan dari golongan listrik 450 VA ke 900 VA dapat dilakukan setelah PLN melakukan pemutakhiran data pelanggan.
Dengan demikian, perpindahan dari golongan listrik 450 VA ke 900 VA menjadi lebih terdata dan lebih tepat sasaran.
Said menerangkan kalau upaya perpindahan ini dilakukan secara bertahap setelah pemutakhiran data selesai.
"Pemutakhiran data sebagai basis dilaksanakannya imigrasi peningkapan kapasitas elektrifikasi," terangnya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (13/9/2022).
Advertisement