Liputan6.com, Tangerang - Fenomena krisis tata krama alias sopan santun siswa di sekolah terutama tingkat Sekolah Dasar, semakin terlihat. Terutama pada saat pandemi Covid-19, dimana mengharuskan siswa dua tahun belajar dari rumah secara daring.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, mengatakan, imbas dua tahun terpapar Covid-19 muncul krisis sopan santun dan etika bersosialisasi siswa SD di wilayahnya. Sebab, pada tahun 2020 sampai 2022 awal semua siswa di Indonesia dipaksa untuk menuntut ilmu secara online tanpa bertemu guru.
Baca Juga
"Dua tahun kemarin belajar secara virtual dan ini anak kemandiriannya selama dua tahun itu jadi lemah semua," ujar Jamaluddin di SDN 3 Tangerang, Kamis (22/9/2022).
Advertisement
Menurutnya, fenomena tersebut biasa dikenal dengan learning loss. Dimana, para siswa kehilangan pengalaman pembelajarannya secara maksimal akibat tidak terawasi secara ketat. Hal inilah yang mengakibatkan minimnya sopan santun dan kemandirian siswa dalam menuntut ilmu.
"Learning loss selama dua tahun semoga puluh kembali dan anak-anak sopan santunnya bisa bagus, kemandiriannya juga, dan ketiga kualitas pendidikan meningkat," tutur Jamaluddin.
Berangkat dari isu yang tidak hanya terjadi di Kota Tangerang itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pun menyambangi sekolah dasar (SD) untuk pembentukan kualitas sumber daya manusia (SDM), yakni Program Mandiri Edukasi.
"Program ini merupakan pengembangan sekolah rintisan pendidikan Karakter di 11 SDN pada sembilan Kabupaten/Kota terpilih di Indonesia," jelas Head of CSR Departemen Bank Mandiri, Diwangkoro Ratam di SDN 3 Tangerang.
Pelatihan dan Pendampingan
SDN 3 Tangerang sendiri terpilih untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan tahap pertama. Nantinya dalam pelatihan itu akan meningkatkan kapasitas SDM pendidik dan peran serta orangtua siswa.
"Nantinya pelatihan ini meningkatkan pendidikan karakter berwawasan kesehatan. Akan kita bantu selama tiga hari untuk pelatihan kepada guru-gurunya, nantinya akan diturunkan kepada siswa dan juga orangtuanya," tutur Diwangkoro.
Tidak hanya masalah kepribadian yang dibentuk, program yang diadakan di SDN 3 Tangerang dan SDN 4 Sukasari juga akan melatih masalah kesehatan selama tiga hari ke depan.
Â
Advertisement