Sukses

Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta, Risma: Saya Tidak Pernah Tertarik Jabatan

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku tidak tertarik untuk menjadi calon gubernur meskipun namanya masuk dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku tidak tertarik untuk menjadi calon gubernur meskipun namanya masuk dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta.

"Aku ndak pernah tertarik sama jabatan," ujar Risma di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Risma mengatakan, saat diminta jadi calon wali kota Surabaya, dirinya mengaku selalu menolak. Padahal sudah diminta oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

"Sering kali begitu, dua saya walkot coba tanya Pak Hasto, pertama saya suruh daftar saya enggak mau, kedua juga saya gak daftar," papar Ketua DPP PDIP ini.

Begitu juga pada Pilkada DKI Jakarta sebelumnya, Risma mengaku sempat ditawarkan untuk maju. Tetapi ia menolak. Risma yang berada di luar negeri ketika itu sengaja menunggu sampai pendaftaran selesai.

"Sebelumnya ada yang nawarin saya pas lagi di Paris awalnya cuma tiga hari tapi jadi seminggu tunggu pendaftaran DKI kelar karena nunggu masa pendaftaran kelar jadi saya di Paris saya ketmu walkot Paris saya nunggu seminggu sampai pendaftaran di DKI kelar," ujar Risma.

Hanya saja, ia mengaku untuk Pilkada mendatang tergantung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia tidak bisa menolak bila kembali ditawarkan.

"Nanti kita lihat karena saya punya gusti Allah, karena jabatan itu berat. Saya pertama jadi walikota Surabaya enggak makan lima hari karena saya menyatakan kok gini berat sekali, karena berat sekali tapi itu saya tak bisa nolak jadi yauda itu takdir saya," ujar Risma.

2 dari 2 halaman

Banyak Kader Potensial

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan partai berlambang kepala banteng itu, memiliki banyak sosok potensial sebagai calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta.

Ada Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas hingga Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

"Ya kemarin ada yang mengusulkan Bu Risma, ada yang mengusulkan Pak Hendi. Ada yang mengusulkan Pak Anas. Ini kan kepala daerah yang muncul dari bawah. Jadi PDI Perjuangan kan punya banyak stok Kepala-kepala daerah yang telah dilatih, digembleng sebagaimana hari ini kan kita melakukan upgrading," kata Hasto, saat diwawancarai di Sekolah PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka