Sukses

Anies Andalkan Waduk dan Sumur Resapan untuk Cegah Banjir dalam RPD 2023-2026

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa penanganan banjir di wilayah DKI Jakarta tidak bisa hanya mengandalkan konstruksi beton atau sheetpile.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa penanganan banjir di wilayah DKI Jakarta tidak bisa hanya mengandalkan konstruksi beton atau sheetpile. Menurutnya, air yang bermuara ke utara Jakarta dapat lebih lama dengan membangun waduk dan memperbanyak sumur resapan.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026. RPD yang terdapat dalam Pergub ini akan dijalankan oleh Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta berikutnya sebagai pedoman menjalankan pemerintahan di DKI.

"Penanganan banjir Jakarta tidak lagi hanya membuat atau meluruskan aliran sungai-sungai dengan konstruksi beton atau sheetpile," demikian bunyi Pergub tersebut, dikutip Jumat (23/9/2022).

"Air yang mengalir dari selatan Jakarta ke muara utara Jakarta dapat ditahan lebih lama, melalui pembangunan waduk-waduk dan memperbanyak sumur resapan di daerah selatan Jakarta," lanjut Pergub tersebut.

Dalam Pergub ini, dijelaskan bahwa fungsi waduk kedepan bukan sekedar sebagai pengendali banjir atau waduk retensi, namun bisa dimanfaatkan atau di kelola menjadi sumber air baku ataupun menjadi sumber energi baru untuk kepentingan masyarakat Jakarta.

Adapun upaya penanganan banjir masuk ke dalam isu strategis Jakarta, persisnya pada poin ketahanan terhadap bencana. Pada Pergub tentang RPD 2023-2026 ini menerangkan bahwa rentannya kondisi Jakarta terhadap banjir dan genangan tidak terlepas dari demografi Jakarta, yang memiliki tingkat kemiringan 0-3 persen dan 13 aliran sungai di dalam wilayahnya.

Selain itu, sebaran kinerja sangat rendah di DKI Jakarta disebut menghampar di tengah dan sepanjang aliran sungai. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan tipologi bentang alam berupa dataran fluvial landai, dataran fluvial sangat landai, dan dataran banjir yang merupakan dataran yang riskan terhadap luapan air sungai.

2 dari 2 halaman

Mitigasi Banir dalam Pergub RDP

Pergub tentang RPD 2023-2026 ini mencatat bahwa kinerja pengaturan mitigasi banjir pada tiga wilayah ini sangat rendah. Berbeda halnya dengan wilayah selatan Jakarta, dimana dataran fluviovulkanik menghampar di bagian selatan yang secara alami memiliki potensi resapan yang lebih baik dibandingkan tipologi dataran lain.

Tak hanya itu, adanya perkembangan dalam bentuk kegiatan konstruksi berskala besar di wilayah ibukota serta terjadinya alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman, menyebabkan berkurangnya luas daerah resapan.

Ditambah dengan kondisi dimana sebagian besar tanah di Jakarta sudah menjadi hak milik perseorangan yang kian mempersulit penataan kota dalam membangun infrastruktur pengendali banjir, drainase kota, maupun pembangunan sumur resapan.