Liputan6.com, Jakarta Sebuah video berdurasi sekitar satu menit di media sosial Kota Depok menjadi viral. Memperlihatkan Wakil Ketua DPRD Kota Depok Fraksi Golkar, Tajudin Tabri memberikan hukuman kepada pria yang diketahui berprofesi sebagai sopir truk di asap Jalan Raya Krukut, Cinere, Depok.
Namun, yang menjadi sorotan, saat kaki Wakil Ketua DPRD tersebut seakan menginjak tubuh sopir yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Tidak hanya itu, Tajudin Tabri juga memberikan hukuman berupa push up yang disaksikan sejumlah orang. Dalam rekaman yang beredar, diperlihatkan pula sopir truk tersebut berguling beberapa kali di aspal.
Advertisement
Baca Juga
Salah seorang warga, Rizal mengatakan, tindakan arogan yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Kota Depok dinilai berlebihan. Menurutnya, memberikan hukuman kepada sopir truk yang tidak mengindahkan peringatan dan menabrak gapura tidak menjadi masalah dan hak warga anggota dewan sebagai perwakilan warga.
"Tapi yang jadi masalah adalah arogansi yang terekam di video seakan menginjak supir truk," ujar Rizal kepada Liputan6.com, Selasa (23/9/2022).
Rizal menjelaskan, pembelaan Wakil Ketua DPRD Kota Depok untuk kepentingan masyarakat dinilai baik. Namun, apabila pembelaan dengan tujuan kebaikan maka akan melunturkan nilai kebaikan Wakil DPRD Kota Depok karena melakukan arogansi yang seakan menginjak sopir truk.
"Tindakannya baik memberikan peringatan kepada sopir truk, tapi kalau menginjak ini yang menjadi bumerang dan mendapat pandangan negatif warga lainnya apalagi sampai viral di media sosial," jelas Rizal.
Tajudin Akui Video Viral Tersebut Dirinya
Belakangan, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri mengakui bahwa video yang sempat viral di media sosial merupakan dirinya.
Tajudin mengakui tindakan yang dilakukannya karena khilaf dan kesal terhadap sopir truk yang tidak mengindahkan peringatan batas ketinggian truk sehingga menabrak portal.
"Iya tindakan itu di luar batas dan saya mewakili warga untuk memberikan peringatan kepada sopir truk yang melintas di Jalan Krukut," ujar Tajudin.
Kemarahan Tajudin dikarenakan banyak truk yang melintas di Jalan Raya Krukut tanpa mengindahkan batas ketinggian. Di jalan tersebut terdapat pipa gas yang dianggap berbahaya apabila dilintasi truk bermuatan tinggi dan tersangkut di pipa gas tersebut.
"Bayangkan saja kalau muatan truk menabrak pipa gas akan membahayakan warga sekitar," pungkas Tajudin.
Advertisement