Liputan6.com, Jakarta Ternyata, bukan hanya karena intensitas tinggi hujan saja yang menyebabkan banjir. Tapi juga buruknya saluran drainase di wilayah tersebut.
"Kita sudah melakukan perbaikan drainase, pada titik banjir kemarin hujan besar akhirnya banjir juga. Ada drainase mampet karena ada sedimentasi, ada drainase tersumbat," terang Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, di Kantor DPRD Tangsel, Senin (26/9/2022).
Baca Juga
Dia juga menegaskan, melalui dinas teknis terkait tengah melakukan perbaikan saluran drainase agar genangan bisa cepat surut dan tidak menimbulkan adanya banjir.
Advertisement
"Memang kita sedang konsentrasi perbaikan drainase di beberapa titik. Kemudian misalnya di Rawa Buntu, depan Delatinos, kita cari (sumber), kita duga ada saluran pembuangan yang tidak lancar, kita telusuri sekarang oleh PU," kata Benyamin.
Sementara untuk banjir rutin yang menerjang kawasan perumahan Pondok Maharta, setiap kali hujan deras turun lebih disebabkan adanya penyempitan saluran air di wilayah perbatasan kota Tangsel dan Kota Tangerang.
"Pondok Maharta, karena ada penyempitan di Kota Tangerang, drainasenya mengecil dan itu sudah kita koordinasikan dengan pihak kota Tangerang. Dan aliran kali terlalu nyiku, tikungannya sampa 90 derajat jadi air berbalik ke kita," ujar Benyamin.
Â
12 Titik Banjir
Selain hal itu, pihaknya juga telah meminta pengembang kawasan komersil di lokasi dekat perumahan Pondok Maharta, membuat kantung tangkapan air atau tandon, agar mampu menampung debit air saat hujan deras turun.
"Di luar itu kita kordinasi pengembang setempat dibuat tandon kecil, luas 1000-2000 meter supaya kali tidak meluap, kita buat tandon antara lain kaya gitu. Kita kordinasi pengembang membuat tangkapan air dulu," kata Benyamin.
Sebelumnya, 12 titik lokasi banjir mengepung kawasan Tangerang Selatan, mulai dari kawasan perumahan, jalan protokol dan ruas jalan tol juga semoat lumpuh tak bisa dilalui akibat terendam banjir.
Advertisement