Sukses

DPRD DKI: Kadar Air Tanah Jakarta Tinggi Bakteri E Coli, Berdampak Stunting

Ida menuturkan adanya bakteri E Coli yang tinggi dikarenakan penanganan limbah yang sembarangan seperti limbah yang bersumber dari limbah rumah tangga.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ida Mahmudah menyatakan kadar air tanah di Jakarta sangat tinggi akan bakteri Escherichia Coli atau E Coli. Hal itu, kata Ida diungkapkan oleh para peneliti air.

"Kadar air tanah kita, bakterinya luar biasa. Paparan dari pihak-pihak peneliti air, ini memprihatinkan," kata Ida saat Rapat Komisi D terkait Penjelasan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/9/2022).

Awalnya Ida membahas soal sanitasi air di hunian yang dibangun secara vertikal. Ida mengatakan, bakteri maksimal Jakarta harusnya hanya di kisaran 2000 bakteri per 100 mililiter. Namun, saat ini angkanya menyentuh 50 ribu bakteri per 10 mililiter air tanah di Jakarta.

"Nah ini kan menjadi perhatian. siapa yang mau memperhatikan rakyat kita kalau bukan kita," jelas Ida.

Politikus PDI Perjuangan ini meminta Badan Perencana Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta (Bappeda) bisa mengkaji ulang perihal tersebut.

Ida menuturkan adanya bakteri E Coli yang tinggi dikarenakan penanganan limbah yang sembarangan seperti limbah yang bersumber dari limbah rumah tangga.

 

2 dari 2 halaman

Stunting Dikhawatirkan Meningkat

"Antara limbah rumah manusia dengan ambil air tanah ini kan sangat berdekatan," ujar dia.

Selain itu, Ida menjelaskan angka stunting dapat meningkat sebagai dampak yang akan terjadi bila tidak ada penanganan lebih lanjut terhadap persoalan limbah ini. 

"Salah satu dampak dari bakteri e coli yang tinggi ini berdampak kepada stunting, ini yang jadi perhatian kita, Pemda dan DPRD seharusnya," kata Ida.Â