Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Agung (MA) bak mendapat petir di siang bolong, pasca penangkapan Hakim Agung Sudrajad Dimyati dan sejumlah jajaran pegawai dalam kasus dugaan rasuah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Syarifuddin memberi instruksi berbenah dan mengajak seluruh jajaran di lingkungannya dan Badan Peradilan untuk bangkit bersama pasca insiden terkait.
Baca Juga
“Kita harus menatap masa depan yang lebih baik lagi. Jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk kita bangkit kembali, kita tata kembali, kita maju terus,” kata Syarifuddin, dalam keterangan diterima, Jumat (30/9/2022).
Advertisement
Syarifuddin mengakui, insiden itu menggangu moral aparatur serta membuat pekerjaan penegakan hukum yang berkeadilan terasa lebih berat.
Kendati demikian, ia menekankan agar bawahannya tidak menyerah dan tetap semangat mengukir prestasi melalui capaian-capaian yang membanggakan.
“Yang ada di Mahkamah Agung ini, yang ada di daerah, yang ada di pelosok pegunungan, yang ada di tengah laut bertugas, teruslah berjuang tegakkan keadilan itu dengan benar dan adil sesuai dengan hati nurani,” pesan dia.
Satukan Tekad
Syarifuddin mendorong pentingnya menyatukan tekad dan kebersamaan antar sesama insan peradilan, demi soliditas yang lebih baik di masa depan.
Baginya, dua hal itu jadi kunci utama dalam upaya mewujudkan nilai dan visi bersama kelembagaan.
“Kita perlu untuk menyatukan kembali tekad dan kekompakan dari seluruh jajaran di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya, termasuk para Anggota Dharmayukti Karini untuk bersama-sama memperbaiki kembali kondisi yang terjadi saat ini. Tanpa kekompakan dan kebersamaan dari kita semua, maka pekerjaan yang kita lakukan hanya akan menjadi sia-sia,” dia menambahkan.
Advertisement