Sukses

Pemprov DKI Tetapkan Rencana Pembangunan 9 Jalur LRT, Ini Rutenya

Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan rencana pembangunan sembilan jalur moda Lintas Raya Terpadu atau Light Rail Transit (LRT).

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan rencana pembangunan sembilan jalur moda Lintas Raya Terpadu atau Light Rail Transit (LRT). Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan (RDTR-WP) DKI Jakarta.

“LRT juga mendorong implementasi perpanjangan koridor LRT Kelapa Gading, JIS, sampai dengan Rajawali. Kemudian, di sisi selatannya itu dari Velodrome, Klender, terus ke Cawang dan Halim,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis (29/9/2022).

Syafrin juga mengatakan, rencana pemabungan ini telah diselaraskan dengan Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ). Oleh karena itu, pembangunan ditargetkan rampung pada 2039.

“Tentu RDTR setelah kami harmonisasi dengan Rencana Induk Transprotasi Jakarta (RITJ). Saat ini, sedang dalam pembahasan dengan dewan. Artinya, RITJ ini targetnya 2039 ini akan dituntaskan penambahanya,” tambah Syafrin.

Berikut rute jalur LRT Jakarta yang tercantum dalam Pergub 31/2022 Pasal 26 Ayat 5.

Jalur Jakarta International Stadium-Rajawali Kemayoran di Sub-Wilayah Perencanaan (SWP) Jakarta Utara.

Jalur Velodrome-Klender di SWP Jakarta Timur.

Jalur Klender-Halim di SWP Jakarta Timur.

Jalur Cawang-Cibubur di SWP Jakarta Timur.

2 dari 3 halaman

Rute Lainnya

Jalur Cawang-Bekasi di SWP Jakarta Timur.

Jalur Kelapa Gading-Velodrome di SWP Jakarta Timur dan SWP Jakarta Utara.

Jalur Kelapa Gading-Jakarta International Stadium di SWP Jakarta Utara dan SWP Jakarta Pusat.

Jalur Pulo Gebang-Joglo di SWP Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.

Jalur Cawang-Dukuh Atas di SWP Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.

“Ini menarik untuk (Stasiun) Halim tentu akan langsung terintegrasi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung. Ini yang sekarang dalam jangka waktu menengah ini yang harus dilakukan rencana implementasinya,” kata Syafrin.

3 dari 3 halaman

Masih Bisa Berubah

Lebih lanjut, Syafrin mengatakan bahwa rencana jalur tersebut bisa berubah jika tedapat penyesuaian di lapangan.

"Tentu begitu. Dalam kajian ada penyesuaian, itu hal wajar karena memang hal-hal teknis akan berkembang pada saat itu didetailkan. Secara keseluruhan kajian jaringan itu untuk kebutuhan saat ini sudah sesuai untuk penyusunan RITJ. Nah, saat implementasi, tentu itu akan menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Mungkin saat itu akan dieksekusi,” jelas Syafrin.

Adapun pembangunan sembilan jalur LRT ini menggunakan dana investasi. Salah satu opsinya dengan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KPDBU).

“Tentunya untuk lanjutan LRT, tentu kami akan mengedepankan skema investasi. Kan untuk mendorong pembangunan infrastruktur kita juga harus menyesuaikan dengan kapasitas fiskal yang tersedia,” kata Syafrin.

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com