Forum Keluarga Besar (FKB) Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) tahun 1966, merasa prihatin dengan dunia politik Indonesia, khususnya dengan dinamika politik yang sedang berkembang.
Mencermati gonjang ganjing Politik yang kian hari makin memanas ini, ketua FK KAPPI 66 Bambang Heryanto menilai ada gejala adu domba antar berbagai kelompok.
"Ada pihak-pihak yang mencoba mengadu domba dengan politik devide at impera, agar rakyat kita terpecah belah," kata Ketua FKB KAPPI Bambang Heryanto dalam acara peringatan Hari Bangkit (HARBA) KAPPI angkatan 1966 ke-47 di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Februari 2013.
Dituturkan dia, ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengadu domba antara generasi tua dan generasi muda, sehingga proses regenerasi politik menjadi terhambat.
"Semestinya generasi tua legowo dan ikhlas memberi ruang yang luas agar anak muda bisa mengisi dan memberi makna pada proses transisi kepemimpinan di negeri ini dan tidak terjebak dalam politik transaksional," ujar Bambang.
Bambang pun berharap agar generasi tua lebih fokus mempersiapkan kader-kader muda yang akan memimpin bangsa. "Kapan saja, dimana saja, regenerasi itu pasti akan terjadi. Kenapa tidak lebih baik pada fokus penyiapan kader pemimpin bangsa. Itu lebih baik daripada ikut terlibat dalam politik transaksional", tukas dia.
Acara Harba KAPPI 66 dihadiri Letjend TNI (purn) Abd Salam selaku Sekjen Dewan Harian Nasional angkatan 45, Jusuf Rizal selaku Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), Nuir Lapong (Ketua Gema AKSI), Melda Pandiangan (Wasekjen Satria), H. Sheila AZ (Ketua DPD FKB KAPPI DKI Jakarta), serta berbagai tokoh lainnya. (Riz)
'Indonesia Dihantui Politik Adu Domba'
FKB KAPPI tahun 1966, merasa prihatin dengan dunia politik Indonesia, khususnya dengan dinamika politik yang sedang berkembang.
Advertisement