Liputan6.com, Jakarta Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden yang akan didukungnya di Pilpres 2024 nanti.
Anies pun menerima pinangan Nasdem tersebut untuk diusung sebagai capres pada 2024 nanti.
Baca Juga
"Dengan memohon ridha Allah SWT, memohon petunjuk, Bismillahirrahmanirahim, kami siap dan bersiap menjawab tantangan itu,” ucap Anies Baswedan dalam deklarasi Capres NasDem di Kantor DPP NasDem , Jakarta, Senin (3/10/2022).
Advertisement
Anies pun dalam kesempatan itu meminta dukungan dair seluruh kader NasDem untuk berjalan bersama, membantunya menjalankan sisa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kami semua Enggak ada kesempurnaan, kita saling mengisi dan menopang. Dan Insyaallah jadi penopang keutusan di negeri ini. Bismillah, kami siap, kami terima untuk berjalan bersama,” ucap Anies.
Saat ini NasDem sebagai satu-satunya partai yang akan lebih dulu mengumumkan nama sosok Capres 2024 masih membutuhkan rekan koalisi untuk melewati ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.
Meski nantinya NasDem sudah mengumumkan nama sosok tersebut, akan menjadi percuma jika tidak ada rekan koalisi yang merapat bersama.
Namun hal itu tampak tidak menjadi masalah. Sebab, Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ahmad Ali menyebutkan, kesepakatan yang dicapai dengan PKS dan Demokrat sudah sekitar 80 persen.
PKS dan Demokrat Mendekat
"Dengan Demokrat dan PKS itu sudah sangat (dekat), yah katakanlah 80 persen untuk kita selamatkan. Tapi bisa jadi 20 persen itu bisa sangat menentukan atau tidaknya kan," kata Ahmad Ali seusai menghadiri Rapat Konsolidasi DPW NasDem Sulsel di Claro Hotel Makassar, Minggu (25/9/2022) malam.
Anggota Komisi III DPR RI ini mengaku, partai besutan Surya Paloh akan mengumumkan koalisi jika semuanya sudah menemui kata sepakat.
Dia menegaskan NasDem tidak ingin koalisi yang terbentuk akan pecah atau bubar di tengah jalan akibat figur calon presiden (capres).
"Kita tidak mau nanti koalisi yang kita bangun itu pecah di ujung, bubar di ujung, karena kemudian kita tidak jadi kesepakatan tentang orang, tentang figur. Maka kemudian nanti diskusi kriteria. NasDem mau kalau bisa dengan mitra koalisi itu capres yang akan kita usul nanti tidak berasal dari parpol," bebernya.
Advertisement