Sukses

Ratusan Suporter Persikota dan Aparat Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Kapolres bersama para pecinta sepak bola di Kota Tangerang mendoakan para keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang ditinggalkan untuk selalu diberi kekuatan dan kesabaran.

Liputan6.com, Jakarta Ratusan suporter Persikota dan jajaran Polres Metro Tangerang Kota, Kodim 0506/TGR, Pemerintah Kota Tangerang menggelar doa bersama di Stadion Benteng Reborn, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Doa bersama dilakukan pada Senin malam, 3 Oktober 2022.

Doa bersama tersebut dipimpin Da'i Kamtibmas Polres Metro Tangerang Kota KH Mulyadi. Secara simbolis, para peserta aksi solidaritas ini juga menyalakan lilin sebagai bentuk rasa duka cita yang mendalam.

"Tentunya dengan doa, kita berharap semoga ke depan tidak akan ada lagi kejadian serupa," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

Kapolres bersama para pecinta sepak bola di Kota Tangerang itu mendoakan para keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang ditinggalkan untuk selalu diberi kekuatan dan kesabaran. Doa juga dilantunkan untuk para korban yang meninggal, agar berpulang dalam keadaan husnul khotimah.

"Kita di Kota Tangerang sepakat bersama-sama, ke depannya setiap ada pertandingan akan tetap menjaga situasi aman dan kondusif. Kita belajar dari kejadian di Stadion Kanjuruhan," katanya.

Sementara, suporter Persikota Tangerang, Soleh, juga turut mengungkapkan rasa duka cita kepada para korban ratusan simpatisan Arema FC tersebut.

"Kami turut berbelasungkawa atas peristiwa Kanjuruhan Malang. Terima kasih kepada Kapolres Metro Tangerang Kota dengan kegiatan doa bersama ini," katanya. 

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Liga 1 2022/23 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, pqda Sabtu 1 Oktober 2022, malam. 120 lebih suporter Arema FC, harus merenggang nyawa akibat kericuhan tersebut. 

2 dari 3 halaman

Kementerian PPPA: 33 Anak Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan

Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat ada 33 anak yang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Tiga puluh tiga anak meninggal dunia (terdiri atas) delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki, dengan usia antara empat tahun sampai 17 tahun," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin, 3 November 2022. 

Menurut Nahar, jumlah tersebut merupakan bagian dari 125 korban meninggal dunia berdasarkan data yang dirilis Polri.

Sementara untuk jumlah anak yang dirawat di rumah sakit setempat masih terus dikonfirmasi.

"Kami masih terus melengkapi datanya," kata Nahar.

Pihaknya bersama Dinas PPPA Provinsi dan Kabupaten/Kota Malang masih terus berkoordinasi dan berupaya menyediakan data khusus anak yang menjadi korban, sebagai bahan pihak-pihak terkait melakukan intervensi layanan. 

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Pemerintah supaya tragedi Kanjuruhan Malang ditetapkan menjadi Hari Berkabung Nasional. Apalagi anak-anak turut menjadi korban meninggal atas kericuhan usai laga Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengusulkan pada Hari Berkabung Nasional sebagai pengingat tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur dapat dilakukan dengan mengheningkan cipta selama tiga menit.

3 dari 3 halaman

Tetapkan Hari Berkabung

"Saya mendorong Pemerintah tetapkan Hari Berkabung Nasional Atas Tragedi Tewasnya Ratusan Supporter di Kanjuruhan, termasuk korban usia anak dan mengheningkan cipta serentak selama 3 menit," ujar Retno melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 3 Oktober 2022.

Selain itu, Retno mendesak Pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan terhadap tragedi yang mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa dan korban luka, termasuk anak-anak dengan membentuk tim penyelidik independen.

Berdasarkan data sementara dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sampai siang ini, jumlah korban dalam tragedi Kanjuruhan luka berat 24 orang, korban luka ringan 304 orang. Total korban meninggal dan luka-luka berjumlah 455 orang. Evaluasi juga didorong demi mengusut tuntas kasus.

"Kami mendorong Kapolri untuk melakukan evaluasi secara tegas atas tragedi yang terjadi yang memakan korban jiwa baik dari masa supporter maupun kepolisian," tegas Retno.