Liputan6.com, Jakarta - Transjakarta telah memberlakukan aturan baru bagi pelanggan untuk menikmati pelayanan sejak Selasa, (4/10/2022). Kini, pengguna wajib menempelkan kartu uang elektronik (KUE) saat naik dan turun bus atau tap in dan tap out.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, aturan ini diterapkan seiring dengan pemberlakuan tarif integrasi moda transportasi publik di Jakarta.
Baca Juga
Berikut aturan naik-turun Transjakarta yang baru:
Advertisement
1. 1 Kartu, 1 Penumpang
Dengan aturan baru ini, KUE hanya dapat digunakan untuk satu penumpang. Sebelumnya, Transjakarta telah menyarankan untuk satu pengguna satu kartu. Namun, KUE bisa digunakan untuk beramai-ramai. Kini, satu pelanggan wajib menggunakan satu kartu dan saldo akan terpotong di akhir perjalanan.
2. Wajib Tap In dan Tap Out
Setiap pengguna layanan, wajib melakukan tap in dan tap out ketika hendak naik atau turun bus. Untuk bus nonBRT atau Mikrotrans, pengguna dapat melakukan tap in dan tap out di alat yang sama.
“Apabila pelanggan tidak melakukan tempel kartu baik saat naik/turun, maka konsekuensinya kartu akan terblokir. Pelanggan perlu melakukan atur ulang (reset) dan biaya perjalanan sebelumnya akan dikenakan pada perjalanan berikutnya,” kata Anang.
Akan tetapi, kartu yang terblokir tetap bisa digunakan kembali. Untuk membuka blokir, pelanggan perlu mengatur ulang (reset) KUE pada perangkat reader di pintu masuk halte atau di dalam bus (tap on bus).
3. Saldo Minimal Kartu TransJakarta Rp5.000
Pelanggan perlu memiliki saldo minimum senilai Rp5 ribu untuk memanfaatkan layanan Transjakarta. Jika saldo tidak mencukupi, pelanggan tidak dapat menggunakan layanan Transjakarta kecuali untuk layanan gratis.
“Jadi selalu pastikan pelanggan memiliki saldo minimum sebelum menggunakan layanan Transjakarta,” kata Anang.
Apabila mengalami kendala pemotongan saldo dua kali, pengguna Transjakarta dapat meminta pengembalian saldo dengan menghubungi Customer Care JLI di Whatsapp 081260001440.
Pelanggan Transjakarta Alami Kenaikan Hingga 10 Persen Usai BBM Naik
Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengaku mengalami kenaikan jumlah pelanggan hingga 10 persen dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor menyakini meningkatnya jumlah pelanggan hingga 10 persen dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022 lalu.
"Penambahan jumlah pelanggan membuktikan lebih banyak lagi warga yang menggunakan transportasi pubik. Dengan begitu, secara tidak langsung telah berkontribusi pada pengurangan emisi karbon," kata Anang dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (29/9/2022).
Anang menyampaikan bahwa kenaikan angka pelanggan tak terlepas dari upaya Transjakarta dalam memperluas jangkauan layanan.
Adapun upaya yang dilakukan ialah dengan membuka rute-rute baru, menambah jam layanan, waktu operasional serta melakukan penambahan jumlah armada.
“Meski harga BBM naik, tarif Transjakarta tetap Rp 3.500 untuk seluruh layanan koridor maupun non koridor, Rp 0 untuk layanan Mikrotrans dan bus tingkat, serta Rp 20 ribu untuk layanan premium Royaltrans,” jelas Anang.
Menurut Anang, upaya ini juga sejalan dengan target Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyediakan akses layanan transportasi umum hingga 95 persen dari cakupan wilayah.
Transjakarta, kata Anang mendukung target tersebut dengan menambah dan memperluas akses transportasi umum bagi masyarakat. Selain itu, perpanjangan jam layanan operasional juga ditambah hingga 24 jam.
"Transjakarta juga melakukan perpanjangan jam layanan operasional hingga 24 jam. Kemudahan ini semoga membantu mobilitas masyarakat," kata dia.
Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka
Advertisement