Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali bicara terkait tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu malam 1 Oktober 2022 hingga menewaskan 130 orang dan melukai ratusan orang lainnya.
Kepala negara itu pun menyempatkan diri menjenguk korban tragedi Kanjuruhan Malang yang dirawat di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang pada Rabu siang 5 Oktober 2022.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kunjungannya, Jokowi menegaskan pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan korban serta mendorong pengusutan kasus sampai tuntas.
Dia tiba di RSSA Malang pada Rabu 5 Oktober 2022, sekitar pukul 13.00 WIB. Hampir selama 45 menit menemui korban, Jokowi memastikan mereka mendapat pelayanan dengan baik sekaligus memberikan santunan kepada para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Saya ingin memastikan bahwa pasien yang dirawat di RSSA mendapatkan pelayanan paling baik dan tadi saya juga berbincang dengan satu sampai empat pasien untuk mengetahui kurang lebih situasi di malam pertandingan itu," ujar Jokowi, Rabu 5 Oktober 2022.
Tak hanya itu, Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang harus diusut tuntas, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dia menegaskan pihak yang terbukti bersalah dalam tragedi ini harus diberi sanksi dan dipidanakan.
"Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga sama," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi pun mengaku jika dirinya telah berbicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantio terkait tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya tersebut.
Berikut sederet hal terkini yang disampaikan Presiden Jokowi terkait tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur dihimpun Liputan6.com:
1. Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan, Pastikan Dapat Layanan Terbaik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjenguk korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang dirawat di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Dalam kunjungan itu, Jokowi menegaskan pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan korban serta mendorong pengusutan kasus sampai tuntas.
Presiden Jokowi tiba di RSSA Malang pada Rabu 5 Oktober 2022, sekitar pukul 13.00. Hampir selama 45 menit Jokowi menemui korban, memastikan mereka mendapat pelayanan dengan baik sekaligus memberikan santunan kepada para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Saya ingin memastikan bahwa pasien yang dirawat di RSSA mendapatkan pelayanan paling baik dan tadi saya juga berbincang dengan satu sampai empat pasien untuk mengetahui kurang lebih situasi di malam pertandingan itu," kata Jokowi.
Ia mengatakan hadir bertemu para korban karena benar-benar ingin tahu akar penyebab tragedi tersebut.
"Tadi saya sudah pesan ke pasien agar tetap semangat dan segera sembuh agar bisa beraktivitas kembali," ucap dia.
Jokowi juga menyampaikan ke para korban bawah seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah pusat, provinsi dan kota/kabupaten. Dalam kesempatan itu, presiden langsung memberikan bantuan kepada para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Santunan saya berikan ke kerabat korban agar meringankan beban korban," terang Jokowi.
Â
Advertisement
2. Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas, Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Kemudian, Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang harus diusut tuntas, tanpa ada ditutup-tutupi. Dia menegaskan pihak yang terbukti bersalah dalam tragedi ini harus diberi sanksi dan dipidanakan.
"Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga sama," kata Jokowi.
Dia mengatakan telah meminta Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketum Tim Gabungan Indenpenden Pencari Fakta, untuk secepat-cepatnya mengungkap tragedi Kanjuruhan. Terlebih, semua bukti sudah terlihat.
"Kan sudah disampaikan oleh Menko polhukam. Beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya, karena ini barangnya kelihatan semua kok, secepat-cepatnya," ucap Jokowi.
Â
3. Tegaskan Benar-Benar Ingin Tahu Akar Masalah Tragedi Kanjuruhan Agar Tak Terulang Lagi
Jokowi pun mengaku sempat berbincang-bincang dengan beberapa korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Hal ini dilakukan Jokowi untuk mencari tahu akar masalah saat itu sehingga terjadi kerusuhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.
"Tadi saya juga berbincang-bincang dengan satu, dua, tiga empat pasien korban di Stadion Kanjuruhan untuk mengetahui situasi di malam pertandingan 1 Oktober yang lalu," ucap dia.
"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini," sambungnya.
Menurut dia, penyebab tragedi Kanjuruhan ini harus dicari tahu agar tak terjadi lagi peristiwa seperti di Stadion Kanjuruhan. Pemerintah, kata Jokowi, pun telah membentuk tim pencari fakta untuk mengusut kasus ini.
"Sehingga kedepan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik dan kita tahu sudah dibentuk tim pencari fakta independen yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam," papar dia.
Â
Advertisement
4. Beberkan Ada Banyak Faktor Pemicu Tragedi Kanjuruhan
Lalu, Jokowi juga meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan. Dia mengungkapkan tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh banyak faktor.
"Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada, tapi itu saya hanya melihat lapangannya," ucap Jokowi di Stadion Kanjuruhan.
Jokowi menegaskan, tata kelola persepakbolaan Indonesia perlu diperbaiki secara keseluruhan, baik dalam pertandingan, stadion, penonton, hingga pengamanan.
Dia mengatakan, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyatakan kesiapannya untuk membantu memperbaiki tata kelola tersebut.
"Saya kira kita memang perlu evaluasi total semuanya, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan. Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi, jelas semuanya," kata Jokowi.
Â
5. Akui Sudah Bicara Langsung ke Presiden FIFA, Serahkan Keputusan soal Sanksi
Presiden Jokowi juga mengaku telah berbicara langsung Presiden FIFA Gianni Infantio terkait tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Dia juga membahas soal posisi di Piala Dunia U-20 dimana Indonesia menjadi tuan rumah dari ajang tersebut.
"Hari Senin malam, saya telah bergabung langsung berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Presiden Gianni Infantio. Berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang dan juga berbicara mengenai Fifa under twenty berbicara banyak," kata Jokowi.
Dia pun menyerahkan kepada FIFA apabila nantinya memberikan sanksi untuk sepak bola Indonesia, usai tragedi Kanjuruhan. Jokowi mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan FIFA.
"Tetapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA," ujar Jokowi.
Â
Advertisement
6. Sebut FIFA Siap Bantu Perbaiki Sepak Bola Indonesia
Terakhir, Jokowi mengatakan Presiden FIFA Gianni Infantio siap membantu memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia, usai tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Hal tersebut disampaikan Presiden FIFA saat berbicara dengan Jokowi melalui saluran telepon beberapa hari lalu.
"Senin malam saya sudah telepon pada Presiden FIFA Gianni Infantino. Beliau menyampaikan kalau diperlukan, FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Beliau menyampaikan kesanggupannya," tegas Jokowi.