Sukses

Pesan Prabowo untuk Para Pendekar: Kalau Tak Bisa Bantu, Jangan Bikin Orang Lain Susah

Prabowo mengkritik mental orang-orang Indonesia yang tidak berjiwa pendekar. Sebab, terkadang orang Indonesia justru senang melihat orang lain dalam kondisi susah.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Prabowo Subianto meminta jajarannya agar tidak menyusahkan orang lain. Menurut dia, hal itu sebagai bentuk jiwa pendekar sebagaimana yang pernah diajarkan guru-gurunya.  

"Guru-guru saya mengajarkan berbuat baik, berpikir sebelum berbuat, berpikir baik, bertutur kata baik, berbuat baik," ujar Prabowo dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus IPSI Jawa Tengah (Jateng) dan IPSI Yogyakarta di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (9/10/2022).

Prabowo menambahkan, jiwa pendekar sejatinya adalah untuk membantu. Dia mewanti-wanti jika pendekar tidak bisa membantu, minimal jangan membuat orang lain susah.

"Pendekar kalau tidak bisa membantu banyak orang, bantu beberapa orang. Tidak bisa bantu beberapa orang, bantu satu orang. Tidak bisa bantu satu orang, jangan bikin orang lain susah," tegas dia.

Menteri Pertahanan (Menhan) ini lantas mengkritik mental orang-orang Indonesia yang tidak berjiwa pendekar. Sebab, terkadang orang Indonesia justru senang melihat orang lain dalam kondisi susah.

“Masalah kita adalah masalah mental kepribadian. Terkadang susah melihat orang lain senang, tetapi senang melihat orang lain susah. Kalau ada yang jatuh, bukannya dibantu (malah bilang), 'Benar enggak gue bilang? hati-hati kalau jalan!’" kata Prabowo.

"Ini sangat serius,” ucap dia lagi.

 

2 dari 2 halaman

Pendekar Tak Pernah Sombong

Seorang pendekar, lanjut Prabowo, sejatinya harus menghormati orang tua dan budaya serta membela kebenaran. Bagi Prabowo, sikap seorang pendekar juga tidak pernah pernah menyombongkan kekuatan yang dimilikinya. 

"Hindari pelanggaran-pelanggaran, hindari tindakan-tindakan negatif, berpikir baik. Pendekar (bersikap) ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Ini dijalankan, ini diresapi," kata Prabowo menutup.