Liputan6.com, Jakarta - Ketinggian muka air (TMA) di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat mengalami peningkatan setelah diguyur hujan deras sejak Minggu (9/10/2022) sore.
Tercatat pada pukul 19.20 WIB, tinggi muka air di Bendungan Katulampa berada di ketinggian 220 sentimeter atau berstatus Siaga I.
Advertisement
Baca Juga
Petugas Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, naiknya ketinggian air disebabkan karena hujan deras yang terjadi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
"Saat ini TMA 220 cm atau Siaga 1 dan masih bertahan," ucap Andi saat dihubungi.
Sebelumnya, pada pukul 18.45 tinggi muka air tercatat mencapai 130 cm atau berstatus siaga satu. Namun, 45 menit kemudian, debit air naik dengan cepat hingga mencapai level 220 cm dan masih bertahan hingga pukul 19.45 WIB.
Kemungkinan tinggi muka air di bendung buatan kolonial Belanda ini masih akan terus naik karena di wilayah Puncak Bogor masih diguyur hujan.
Ia mengimbau agar masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung untuk waspada dan berhati-hati.
Andi memprediksi air akan sampai di Jakarta dalam waktu 8 sampai 12 jam ke depan.
"Masyarakat di bantaran Ciliwung untuk tetap waspada. Sekitar 8-12 jam prediksi air akan sampai Jakarta, atau sekitar pukul 02.00 WIB," kata Andi.
Anies Klaim Jakarta Siap Hadapi Cuaca Ekstrem
Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan Ibu Kota telah bersiap menyambut cuaca ekstrem dan potensi banjir. Termasuk menyambut hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi terjadi di Jabodetabek dan sejumlah provinsi lain dalam sepekan ke depan.
"Kita bersiap-siap. Seperti yang disampaikan tadi saya tadi ceritakan di tempat-tempat yang datarannya rendah cekung kalau terjadi mendung yang besar potensi hujan kita sudah siapkan semua fasilitas sebelum terjadinya hujan," kata Anies Baswedan saat ditemui wartawan, di TIM, Jakarta Pusat, Sabtu 8 Oktober 2022.
Salah satu persiapan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah dengan menyiagakan 820 pompa air di wilayah Ibu Kota. Pompa-pompa ini telah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Menurut dia, pompa ini disiagakan guna mempercepat penanganan genangan atau banjir ketika hujan deras terjadi.
"Harapannya bisa mempercepat penuntasan penanganan bila turun hujan ekstrem," ujar Anies.
Pasalnya, dalam beberapa waktu ke belakang intensitas hujan yang tinggi terlihat ketika biasanya dalam sehari itu debit air yang turun hanya 150 mm. Namun, saat cuaca ekstrem saat ini, debitnya 150 mm pada kurun waktu dua jam.
"Bisa dibayangkan volume air yang tergenang yg kemudian menimbulkan banjir. Kita antisipasi dengan menyiapkan semua infrastruktur untuk bisa menangani cepat bila terjadi genangan akibat hujan ekstrim yang sangat intensif," jelas Anies.
Advertisement