Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah gencar konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Disebut ini disambut baik oleh masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh GM Sales Tangkas Motor Listrik Wilayah Jawa Barat Joko Santoso dalam acara Expo Kota Garut. Adapun acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri UMKM Teten Masduki serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Advertisement
Baca Juga
"Program konversi Motor BBM ke Motor Listrik sangat di respon luar biasa oleh warga Jabar khususnya kota Garut. Tangkas (berupaya ) untuk (membuat) hidup yang lebih berkualitas," kata dia dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).
Sebagai gambaran, dalam acara Expo Garut tersebut, motor listrik Tangkas type X7 terpantau diminati masyarakat.
"Khususnya di stand kami diserbu pengunjung untuk memesan Motor Tangkas Type X7 2.000 watt," jelas Joko.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengklaim, Jawa Barat paling siap untuk melakukan konversi transisi kendaraan elektrik.
Dia menegaskan, pihaknya akan menjalankan amanah Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menggunakan kendaraan listrik di lingkungan pemerintahan.
Amanah tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
"Jawa Barat paling siap konversi transisi menuju kendaraan listrik," katanya ketika melakukan kegiatan Siaran Keliling (Sarling) di Depok, Rabu (28/9/2022).
Â
Banyak di Jabar
Ridwan Kamil menerangkan, sejumlah sarana pendukung peralihan tersebut ada di Jawa Barat. Misalnya, pabrik mobil listrik dan baterainya.
"Pabrik mobil listrik ada dimana? Di Jawa Barat. Baterainya dari mana? Di Jawa Barat," ucapnya.
Disinggung soal ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), dia menjelaskan, untuk bisa segera beralih ke kendaraan listrik tidak harus dengan berfikir SPKLU saja. Karena untuk mengisi daya kendaraan kata dia bisa dilakukan dimana saja dengan adanya kemajuan teknologi.
"Tidak semua harus dengan logika itu (SPKLU). Karena sekarang tekhnologi memungkinkan kamu bisa nyoloknya di rumah, di warung dimana tinggal harganya disepakati," ujarnya.
Advertisement