Liputan6.com, Jakarta - Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono mengomentari soal petemuan Ketua DPP PDI perjuangan, Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto yang digelar pada Sabtu 8 Oktober 2022 lalu. Menurut Mardiono, pertemuan keduanya adalah lobi-lobi politik jelang pemilu 2024.
"Jadi pertemuan Pak Airlangga dengan Ibu Puan Maharani itu merupakan bagian pertemuan ya lobi-lobi politik. Karena politisi ini kalau bertemu politisi ya pasti bagian dari lobi-lobi politik," kata Mardiono saat jumpa pers di Istana Negara, Senin (10/10/2022).
Baca Juga
Mardiono mengatakan, pertemuan Airlangga dan Puan bagian penguatan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB merupakan gabungan dari Golkar, PAN, PPP.
Advertisement
"Jadi saya percaya itu adalah bagian dari penguatan untuk KIB," ucapnya.
Soal PDIP apakah bergabung ke KIB, Mardiono membuka ruang seluas-luasnya untuk berkoalisi bersama. Menurutnya, semakin banyak partai di KIB kekuatan politik bisa lebih baik.
"Kami juga membuka yang seluas-luasnya, tentu lebih banyak lagi yang bergabung dengan koalisi KIB ini tentu kami akan membangun kekuatan politik yang baik ke depan untuk membangun bangsa dan negara. Saya pikir itu lebih penting," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto bersepakat saling memahami dan sepakat agar PDIP dan Golkar bisa bersama-sama membangun bangsa dan negara. Pernyataan itu disampaikan usai melakukan pertemuan dan jalan bersama PDIP dan Golkar di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu 8 Oktober 2022.
Puan mengatakan, PDIP dan Golkar berbicara untuk menyamakan pendapat apa yang terbaik bagi negara.
"Sebagai partai nasionalis yang sama-sama sudah mengarungi asam garam pasang surut dinamika dalam membangun bangsa dan negara, kami sama-sama memahami dan menyepakati bahwa kita harus bisa bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara," ujar Puan.
Menyamakan Persepsi Jelang Pemilu 2024
Puan mengatakan PDIP dan Golkar perlu menyamakan persepsi menjelang Pemilu 2024. Apalagi situasi saat ini belum sepenuhnya stabil akibat pandemi Covid-19. Perlu dijaga situasi yang kondusif sebelum dan sesudah Pemilu 2024.
"Sebagai menko, mas Airlangga sangat paham untuk bisa menjaga stabilitas ekonomi Indonesia ini. Menjelang perhelatan Pemilu 2024, tentu akan sangat tidak kondusif kalau kami tidak menyamakan persepsinya," ujar Ketua DPR RI ini.
"Yang paling penting bukan hanya saat terjadinya perhelatan Pemilu 2024, namun juga yang menjadi penting pasca perhelatan pemilu bagaimana kita tetap bisa menjaga situasi lebih kondusif, situasi tetap menjadi lebih baik dan rakyat tidak dirugikan," tutur Puan.
Advertisement
Pemilu Digelar dengan Riang Gembira
Puan mendorong Pemilu 2024 digelar dengan riang gembira, bukan dengan perpecahan. Ia mengajak Golkar untuk sepakat kapan waktunya bertanding kapan bersanding.
"Kami menyepakati bahwa harus paham kapan waktunya bertanding dan kapan waktunya bersanding karena semata-mata itu untuk kesejahteraan rakyat Indonesia bangsa dan negara," kata Puan.
Ia merasa pertemuan dengan Golkar ini berlangsung riang gembira. Maka pertemuan ke depannya harus dibawa dengan suasana yang sama.
"Pertemuan-pertemuan yang akan kami teruskan ke depan adalah pertemuan yang buat hati gembira dan berpikir untuk bangsa dan negara," tutup Puan.