Sukses

PDIP Sebut NasDem Harus Bisa Menjawab Masalah Banjir di Jakarta

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya tidak mencampuri kedaulatan partai politik lain yang mendukung Anies baswedan dalam ajang Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya tidak mencampuri kedaulatan partai politik lain yang mendukung Anies baswedan dalam ajang Pemilu 2024.

Dia memastikan, partainya tidak menyayangkan sikap Partai NasDem yang sudah mendeklarasikan calon presidennya lebih awal.

"Yang direnungkan PDIP adalah mengenai etika politik dan kerjasama partai politik mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Partai politik pengusung Pak Jokowi kan terikat suatu etika politik dalam mendorong keberhasilan Pak Jokowi dan KH Maruf Amin dan dukungan itu diberikan selama lima tahun," kata Hasto usai diskusi Election Corner yang diselenggarakan Fisipol UGM, di Yogyakarta, Senin (10/10/2022).

Dia mengungkapkan, kerja sama politik bagi PDIP seyogyanya, adalah kerja sama yang bertahan lama dan tidak sesaat.

Melalui komitmen itu, Hasto meyakini, seharusnya ketika Pemerintahan Jokowi menempatkan skala prioritas mengatasi masalah perekonomian, maka partai politik pengusung juga harus memiliki komitmen senada.

"Jadi jangan sampai mencalonkan seseorang (Anies Baswedan) yang punya kebijakan berbeda. Ketika misalnya ada kebijakan berbeda dari calon yang diusung parpol itu dengan Pak Jokowi maka akan kontradiktif," ungkap dia.

Selain soal sikap NasDem yang mengusung Anies, Hasto juga menanggapi soal problem banjir yang terjadi di Jakarta usai Anies diusung NasDem sebagai bakal Capres 2024.

Hasto meyakini, hal itu adalah jawaban alam dan sepatutnya juga bisa dijawab oleh NasDem. "Seringkali politik itu melupakan bagaimana alam juga berbicara. Ini setelah Anies dideklarasikan, kenapa alam tidak bersahabat, banyak banjir? Itu pertanyaan masyarakat. Itu NasDem harus menjawab," kata Hasto.

 

2 dari 2 halaman

Sama Persis

Saat ditanya kembali mengapa harus NasDem yang menjawab? Menurut pria asal Yogyakarta itu, kondisi yang dihadapi Nasdem sekarang persis sama dengan ketika dulu di 2012, PDIP mencalonkan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta.

"Ketika dulu kami mencalonkan Pak Jokowi, ketika ada apa-apa dengan Pak Jokowi, kami berdiri di depan. Sehingga logikanya sama. Seperti itu sama. Ketika Pak Jokowi jadi gubernur, kemudian dicalonkan jadi presiden, yang pertama kan PDI Perjuangan. Ketika ada apa-apa sama Pak Jokowi, kami yang di depan. Itu hukum demokrasi," kata Hasto.

Â