Sukses

Banjir Jakarta Surut, BPBD DKI Fokus Bersihkan Lumpur dan Sampah

BPBD DKI memastikan, seluruh pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing karena banjir Jakarta telah surut.

Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan, hingga pukul 18.00 WIB pada Senin (10/10/2022), seluruh banjir di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan telah surut.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, hal ini terjadi berkat kolaborasi seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta yang melibatkan unsur pentahelix sehingga genangan bisa surut dalam waktu cepat.

“Selanjutnya, kami akan berfokus pada pembersihan sisa-sisa lumpur dan sampah yang ada pasca banjir. Saya mengucapkan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemprov DKI seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, PPSU Kelurahan yang juga didukung oleh unsur TNI/POLRI, unsur masyarakat dan lembaga pegiat kebencanaan yang terlibat dalam penanganan banjir kali ini,” ujar Isnawa kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Sebelumnya, pada kesempatan terpisah, Isnawa turut meninjau lokasi pengungsian yang berada di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

“Saya meninjau lokasi terdampak banjir untuk memastikan upaya penanganan banjir Jakarta berjalan dengan baik dan dapur umum yang disiapkan oleh Tagana Dinas Sosial pun bisa memberikan bantuan makanan siap saji kepada masyarakat yang terdampak”, tambah Isnawa.

Lokasi pengungsian sempat disiapkan di beberapa titik, seperti di Kelurahan Kebon Baru, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Bantuan yang didistribusikan BPBD DKI Jakarta ke lokasi tersebut mencakup dukungan air mineral, biskuit, matras, dan selimut.

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Pengungsi Kembali ke Rumah

Selain itu, Suku Dinas Sosial Jakarta Timur turut mendistribusikan bantuan berupa air mineral dan makanan siap saji melalui dapur darurat.

BPBD DKI Jakarta juga memastikan, seluruh pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing karena banjir telah surut. Untuk diketahui, banjir ini disebabkan oleh hujan ekstrem di kawasan Bogor pada Minggu (9/10) malam dengan intensitas 168,8 mm/hari.

Hal tersebut membuat ketinggian muka air di Bendung Katulampa naik menjadi 220 cm atau Siaga 1 yang berarti bahaya.

Kemudian, diikuti kenaikan pada ketinggian muka air di Pos Pantau Depok menjadi 270 cm (Siaga 2/Siaga) pada pukul 21.35 WIB dan Pintu Air Manggarai menjadi 760cm (Siaga 3/Waspada) pada pukul 05.00 WIB di hari Senin (10/10).