Sukses

Kapolda Jatim Nico Afinta Dicopot, Pengamat: Kapolri Dengarkan Suara Publik

Pengamat Kepolisian, Edi Hasibuan, menilai Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mendengarkan suara publik terkait pencopotan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Kepolisian, Edi Hasibuan, menilai Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mendengarkan suara publik terkait pencopotan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta. Posisi Nico diganti oleh Irjen Teddy Minahasa.

"Yang pasti Kapolri mendengarkan suara masyarakat," ujar Edi dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) ini mengatakan, pencopotan Kapolda Jatim bisa saja terkait dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan seratus orang lebih. Ia pun mengapresiasi keputusan Kapolri tersebut.

Saat ini Irjen Nico sendiri diminta mengisi jabatan Staf Ahli Bidang Sosbud Kapolri. Dia berharap dengan adanya mutasi ini membuat kinerja Polri kian membaik.

"Kita harapkan, mutasi ini bisa berdampak pada peningkatkan kinerja jajaran Polri," ujar dia.

Selain itu, Edi menyoroti pengangkatan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jatim.

Menurut dia, Irjen Teddy selama menjabat Kapolda Sumbar banyak dipuji publik. Dia berharap penunjukan Irjen Teddy bisa membawa Jawa Timur kembali kondusif.

"Kita melihat karena Kapolri mendapat masukan masyarakat," kata Edi.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dari jabatannya. Hal itu dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

"Ya betul, TR tersebut adalah tour of duty and tour of area," tutur Dedi kepada wartawan, Senin 10 Oktober 2022.

 

2 dari 2 halaman

Hal Alami

Dalam Surat Telegram Nomor: ST/2134/X/KEP./2022, Irjen Nico Afinta yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur dipindahtugaskan ke posisi Sahlisosbud Kapolri.

Sementara jabatan Kapolda Jawa Timur ditempati oleh Irjen Teddy Minahasa yang sebelumnya Kapolda Sumatera Barat. Posisi Kapolda Sumatera Barat kemudian dijabat oleh Irjen Rusdi Hartono yang sebelumnya Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

"Mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi," kata Dedi.

Kapolri lebih dahulu mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat buntut tragedi Kanjuruhan. Posisinya digantikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana.

Selain itu, sembilan komandan Brimob juga telah dinonaktifkan. Polri juga telah menetapkan enam tersangka tragedi Kanjuruhan. Tiga tersangka merupakan anggota Polri, dan tiga lainnya terkait dengan pertandingan Arema FC vs Persebaya.