Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Gembong Warsono membeberkan sejumlah catatan terhadap kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama lima tahun terakhir.
Gembong merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017 hingga 2022. Berdasarkan hal itu, dia menyebut banyak janji serta program yang tidak jelas penerapannya.
Baca Juga
"Jika dilihat dari pencapaian RPJMD 2017-2022, banyak janji dan program yang tidak jelas wujudnya dan kinerjanya sangat buruk. Bisa dikatakan bahwa Pak Anies adalah Gubernur 0 persen, yang cuma indah di kata-kata dan rencana," kata Gembong dalam keterangannya.
Advertisement
Beberapa contoh kinerja Anies Baswedan yang sangat buruk menurut Gembong antara lain program normalisasi dan naturalisasi sungai yang dianggap tak ada perkembangan atau 0 persen.
Selain itu, pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (JakPro), pembangunan LRT KPDBU, ambil alih air bersih dari swasta, pembangunan ITF dalam kota hingga pemompaan air bersih SPAM Jatilihur juga dianggap tidak terwujud dengan baik atau 0 persen.
Adapula kinerja lain yang disebut 0 persen yaitu pembangunan Science Park, Electronic Road Pricing (ERP), fasilitas Park & Ride, Taman Pintar (dari target 175 lokasi).
Dinilai Lupa Atasi Banjir dan Macet
Sementara itu, program rumah DP 0 Rupiah sebanyak 2.332 unit dari target 232.214 dinilai hanya terwujud 1 persen. Kemudian, rumah aman yang terdiri dari empat unit dari target 267 dinilai hanya 1,5 persen. Selain itu, Wirausahawan OK OCE hanya terwujud 6.000 dari target 200.000 atau hanya 3 persen.
"Selain itu, jika dilihat kebijakan dan pengambilan keputusan, ada banyak kemunduran di era Pak Anies," ujar Gembong.
Selain itu, Gembong juga menyampaikan sejumlah kemunduran kepemimpinan Anies selama lima tahun, antara lain menutup akses ke website anggaran (ebudgeting), video rapat yang tidak diupload ke Youtube, menolak warga yang mengadu ke Balai Kota.
Selain itu, dia menilai juga terjadi hambatan akses informasi kepada wartawan, melanjutkan reklamasi Pulau L dan Pulau K di Ancol, terjadinya korupsi Rp 152 M di pengadaan lahan DP 0 Rupiah, serta telahelanggar janji tidak akan menggunakan dana KLB dari swasta.
"Selama 5 tahun ini Anies banyak membuang-buang waktu dengan memprioritaskan estetika kota. Beliau lupa membangun infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan warga, misalnya untuk mengatasi masalah air bersih, kemacetan, dan banjir," kata
Advertisement
Sejarawan JJ Rizal Harap Anies Koreksi Revitalisasi Halte Bundaran HI
Sejarawan JJ Rizal menanggapi soal kelanjutan protes yang dilayangkannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui media sosial terkait revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Diketahui, beberapa waktu belakangan JJ Rizal menilai revitalisasi Halte Bundaran HI menutupi Patung Selamat Datang yang berstatus sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Protes tersebut disampaikan JJ Rizal melalui akun resmi Twitternya.
Kendati melayangkan kritik kepada Anies, JJ Rizal menilai, Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai perhatian yang besar terhadap sejarah. Oleh karena itu, dia masih berharap Anies dapat mengoreksi kebijakan mengenai revitalisasi Halte Bundaran HI itu.
Hal ini diungkapkan JJ Rizal ditemui usai peresmian Taman Makam Tokoh Bangsa di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
"Saya masih berharap, saya masih yakin bahwa Pak Anies dengan perhatian yang besar terhadap sejarah itu mungkin akan mengoreksi," kata dia.
Meskipun telah bertemu langsung dengan Anies pada saat peresmian Taman Makam Tokoh Bangsa, JJ Rizal mengaku belum menyampaikan protesnya itu kepada Anies. Dia menyebut tak sempat membahas persoalan tersebut karena asik bercerita.
"Tidak sempat ngobrol karena dia orang yang curiosity-nya terhadap sejarah, karena saya kenal ya Pak Anies itu curiosity-nya terhadap sejarah kuat. Jadi kita sibuk bertukar cerita, atau dia nanya wah dulu ini waktu masih kuliah dia dateng ke pemakaman Natsir. Jadi kita cerita keasikan dengan yang lain," jelas dia.
Lebih lanjut, JJ Rizal menyatakan bahwa persoalan ini harus dipertanyakan langsung kepada arsitek Transjakarta yang merancang Halte Bundaran HI berlantai dua. Menurut Rizal arsiteknya salah memahami bayangan yang diinginkan Anies.
Anies Resmikan Taman Makam Tokoh Bangsa di TPU Karet Bivak
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Pada Taman Makam Tokoh Bangsa ini terdapat galeri yang menampilkan 15 foto hingga biografi singkat tokoh bangsa yang dimakamkan bersama masyarakat umum lainnya. Mulai dari sastrawan hingga jurnalis yang dimakamkan di TPU Karet Bivak.
Menurut Anies, Jakarta menjadi tempat di mana begitu banyak aktifitas pergerakan, aktifitas perjuangan hingga aktifitas kebangsaan. Dia menyebut bahwa banyak tokoh bangsa dari berbagai belahan Indonesia yang berkarya dan wafat di Jakarta.
"Di Jakarta, mereka bisa saja lahir dari berbagai belahan Indonesia tapi mereka berkarya di Jakarta dan banyak dari mereka yang sampai akhir hayatnya di Jakarta," kata Anies.
Anies berujar merujuk pada hal itu, muncul ide untuk membangun Taman Makam Tokoh Bangsa beserta galeri yang menampilkan memorabilia para tokoh.
"Kemudian muncul gagasan di mana tempat ini bisa menjadi tempat pembelajaran bagi semua. Biasanya museum yang mengisahkan tokoh itu jauh dari lokasi makamnya," jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies menceritakan bahwa ia meminta jajaran dinas terkait untuk membuat daftar para tokoh bangsa yang dimakamkan di TPU Karet Bivak.
"Dan tokoh itu bukan hanya tokoh politik, tapi juga musisi, bintang film, pemain sepak bola, semua tokoh," katanya.
Advertisement