Sukses

Indosiar Sebut Liga 1 Indonesia Tak Pernah Gandeng Sponsor Rokok

Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad mengatakan, pihaknya semenjak terpilih sebagai official broadcaster atau pemegang hak siar Liga 1 Indonesia, tak pernah disponsori rokok untuk siaran tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad mengatakan, pihaknya semenjak terpilih sebagai official broadcaster atau pemegang hak siar Liga 1 Indonesia, tak pernah disponsori rokok untuk siaran tersebut.

"Saya katakan sekali lagi bahwa Liga 1 sejak kami tahun 2018, 2019, 2020, 2021 dan 2022, tidak ada sponsor rokok sama sekali," kata dia di Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/11/2022).

Harsiwi mengatakan, iklan rokok yang muncul di sela-sela pertandingan tidak ada hubungan dengan penanyangan Liga 1 Indonesia. Dia menuturkan, iklan rokok diketahui muncul di atas pukul 21.30 WIB tanpa memilih program.

Sebelumnya, isu iklan rokok ini pertama kali diungkap Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Rhenald Kasali. Dia menduga ada kepentingan iklan rokok di balik laga sepak nasional digelar malam hari.

"Iklan rokok tersebut tidak memilih program, jadi bisa pada program apa saja yang tayang di jam tersebut yang pentinh tayang di atas jam 21.30. Apakah itu program Liga Dangdut, Dangdut Academy, apakah sinetron itu tidak memilih program," ungkap Harsiwi.

 

2 dari 3 halaman

Ditentukan PT LIB

Sementara itu, mengenai jam pertandingan, Harsiwi menegaskan, itu telah ditentukan oleh PT LIB dalam setahun.

Nantinya, official broadcaster mendapatkan draft jadwal pertandingan untuk dibahas lebih lanjut.

"Kami diskusikan bersama-sama. Kemudian kami sepakati bersama dengan memperhatikan berbagai aspek," jelas Harsiwi.

 

3 dari 3 halaman

Selalu dengan Solusi Baik

Harsiwi menegaskan, jadwal pertandingan selama satu tahun akan menjadi acuan. Meski, dalam perjalanannya berpotensi terjadi perubahan.

"Perubahan itu oleh LIB akan dikonsultasikan ke stasiun. Dan setelah itu kami carikan solusi yang terbaik," ujar dia.

Dalam hal ini, Indonsia selaku official broadcaster akan menentukan apakah itu akan ditayangkan atau tidak ditayangkan. Tercatat, hingga saat ini sudah ada 20 pertandingan yang mengalami perubahan dan itu tidak menjadi masalah.

"Kalau kami selalu ada solusi apakah tayang di TV, satu live streaming di Vidio. Sejauh ini sudah ada sekitar 20 perubahan dan itu baik-baik saja. Semuanya dengan solusi yang baik," kata Harsiwi.