Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan instansi terkait agar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas, termasuk Tamanan Bondowoso. Dia mendesak penambahan fasilitas Puskesmas dan alat TCM, serta peningkatan kualitas Nakes di sana.
"Puskesmas ini kan layanan primer kesehatan, yang menjadi tujuan pertama warga untuk mendapat pelayanan kesehatan. Karena itu, harus memadai fasilitas dan SDM-nya. Saya minta Kemenkes segera menyediakan alat-alat yang memadai serta memastikan Nakes bisa bekerja maksimal untuk melayani masyarakat," tutur Nihayah kepada wartawan, Sabtu (15/10/2022).
Baca Juga
Anggota DPR RI Fraksi PKB itu menyatakan bahwa peningkatan kualitas kesehatan di Puskesmas harus menjadi prioritas pemerintah. Sebab, kesehatan merupakan hak dasar warga yang harus dipenuhi pemerintah, di samping keamanan dan pendidikan.
Advertisement
Nihayatul Wafiroh yang berkunjung langsung ke Puskesmas Tamanan Bondowoso pada Jumat, 15 Oktober 2022 itu telah meninjau fasilitas kesehatan yang ada dan bertemu kepala serta tenaga kesehatan.
"Saya melihat Nakes sangat sibuk dengan administrasi. Mereka begitu sibuk dengan laporan dan sertfikasi, yang konsentrasi ke pelayanan malah minim. Padahal Puskesmas kan tujuan utama untuk preventing dan promoting kesehatan. Sedangkan untuk alat yang sangat dibutuhkan itu TCM. Itu tadi penjelasan kepala Puskesmas," jelas dia.
Menurut Nihayah, Kepala Puskesmas Tamanan menerangkan bahwa mereka sangat membutuhkan TCM sebagai alat diagnosa masyarakat yang mengeluhkan sakit. Jika nihil, maka harus dipindah ke tempat lain dan hal tersebut menjadi faktor terlambatnya penanganan pasien.
Revitalisasi Puskesmas
Adapun program Revitalisasi Puskesmas pada 2023 yang direncanakan Kemenkes, sambungnya, harus dapat terlaksana dan dapat mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat. Salah satu yang disorot adalah terkait masih tingginya angka stunting di Bondowoso.
Stunding di Bondowoso tercatat masih sangat tinggi, yakni di angka 37 persen, di atas angka rata-rata stunting nasional yaitu 24 persen dan tertinggi ketiga se-Jawa Timur. Salah satu cara megatasi stunting adalah mencegah pernikahan usia dini.
Sebab, pernikahan dini seringkali menyebabkan anak kekurangan gizi dan orang tua juga belum cukup siap berumah tangga. Puskesmas pun berperan penting untuk secara masif melakukan sosialisasi perihal tersebut.
"Sekali lagi, pemerintah harus segera menindaklanjuti temuan-temuan ini. Masyarakat harus sehat dan kewajiban pemerintah adalah menyediakan serta memberikan fasilitas dan SDM yang memadai untuk itu," Nihayah menandaskan.
Advertisement